Blogger Template by Blogcrowds

Abu Hurairah ra mengisahkan, ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, "Sedekah yang bagaimakah yang besar pahalanya?" Rasulullah menjawab, "Kamu bersedekah ketika sehat, ketika kamu sedang kikir, takut miskin atau ketika kamu sedang berharap akan menjadi seorang yang kaya raya, maka pada saat-saat seperti itu janganlah kamu lalai, bersedekahlah. Dan janganlah ditangguhkan, sehingga nyawamu telah sampai ke tenggorokan, barulah kamu bagi-bagikan sedekahmu; ini untuk fulan, ini untuk si fulan. Ingatlah, sesungguhnya harta itu memang untuk si fulan". (HR Bukhari) Hadits ini mengisyaratkan kepada kita untuk tidak malas bersedekah/wakaf, sehingga semakin sering kita bersedekah maka Allah akan memasukkan kita ke surga khusus dari pintu orang yang suka bersedekah, Amin.

Sungguh Allah SWT sangat menyukai orang yang selalu berdoa penuh harap dalam meminta kepada-Nya. Dan, Allah menganggap sombong orang yang tidak berdoa dan meminta kepada-Nya. Allah SWT berfirman, “Dan, Tuhanmu ber firman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orangorang yang menyombongkan diri dari menyembah- Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’.” (QS Ghafir [40]:60). Doa untuk memohon surga dan agar dijauhkan dari siksaan neraka sangat banyak dan beragam redaksi yang dapat dipilih. Berdoa juga kalau tidak bisa dalam bahasa Arab dapat dila kukan dengan bahasa sendiri. Hal yang penting adalah kita berdoa dengan kesadaran sepenuh hati, kerendahan diri, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT karena Allah Maha Mengetahui dan Maha mendengar. Di antara doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW adalah: Aisyah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkannya doa ini: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu seluruh kebaikan, baik yang cepat (di dunia) maupun yang lambat (di akhirat), baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Dan, aku berlindung kepada-Mu dari seluruh kejelekan, baik yang cepat maupun yang lambat, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan apa saja yang dimohonkan oleh hamba-Mu dan nabi-Mu (Muhammad SAW). Dan, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa saja yang dimohonkan perlindungannya oleh hamba-Mu dan nabi-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon pada-Mu surga dan setiap perkataan atau perbuatan yang mendekatkan kepadanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan dari setiap perkataan atau perbuatan yang mendekatkan kepadanya. Dan, aku mohon kepada-Mu agar Engkau menjadikan setiap ketentuan yang Engkau tentukan untukku adalah kebaikan.” (HR Ibnu Majah, Ahmad dan Ibnu Hibban). Allah SWT dan Rasul-Nya juga mengajarkan bahwa dalam berdoa harus bertawasul dengan menyebut asma Allah yang agung karena dengan itu doa lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Sambil tetap berhati-hati terhadap penyimpangan menggunakan asma-Nya. Allah SWT menegaskan, “Hanya milik Allah asmaul husna maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-A’raf [7]:180). Dalam hadis Nabi Muhammad SAW dijelaskan, Dari Anas, ia berkata, “Saya pernah duduk bersama Rasulullah SAW dalam suatu halaqah, sedangkan seorang laki-laki melaksanakan shalat, dan ketika rukuk dan sujud, kemudian dia duduk dan membaca tasyahud, lalu ia berdoa dengan membaca, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, dengan perantara bahwa Engkaulah pemilik segala puji, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau Maha Penyayang, pencipta langit dan bumi, ya Allah, Maha Gagah lagi Maha Mulia, ya Allah, Tuhan yang Mahahidup dan berdiri sendiri, ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu.’ Maka, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat, ‘Apakah kalian tahu dengan apa ia berdoa?’ Mereka menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh ia telah berdoa kepada Allah dengan nama-Nya yang agung yang jika orang berdoa kepada-Nya dengan nama itu maka akan dikabulkan-Nya dan jika orang me minta kepada-Nya dengan nama itu maka akan diberikannya.’” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan al-Hakim). Rasulullah SAW mengajarkan bahwa ketika hendak berdoa kepada Allah SWT mulailah dengan memuji dan mengagungkan Allah SWT lewat asma-Nya kemudian mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan baru memohon keperluan kita. Dengan memulai doa lewat memuji dan mengagungkan Allah SWT dan diikuti dengan penghambaan diri kepada-Nya serta pengakuan akan kekurangan dan kelemahan diri di hadapan-Nya maka itu tentu lebih baik daripada orang yang langsung meminta dan memohon keperluannya. Dan, itulah yang dilakukan oleh para nabi Allah, seperti Adam AS yang berdoa, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS al-A’raf [7]:23). Wallahu a’lam bish shawab.

Bersyukur

"Bangunlah sikap syukur dan syukurilah atas segala sesuatu yang terjadi pada diri Anda, melangkah ke depan untuk menerima sesuatu yang lebih besar dan lebih baik dari situasi Anda sekarang" - Brian Tracy

"Pemimpin sejati melayani. Melayani orang-orang. Melayani minat terbaik mereka. Dalam memimpin, mereka tidak selalu bertindak populer, dan tidak juga selalu mengesankan. Tetapi pemimpin sejati selalu dimotivasi oleh kepedulian kasih dibandingkan hasrat kejayaan pribadi dan mereka pun bersedia membayar harganya" - Eugene B. Habecker Memimpin yang efektif bukanlah mengenai bagaimana memerintah anak buah. Semua orang pun bisa melakukan hal itu jika diberi kekuasaan. Memimpin yang efektif adalah sebuah seni melayani. Pemimpin yang memiliki banyak pengikut adalah pemimpin yang melayani. Menurut pakar kepemimpinan John C. Maxwell, untuk menjadi orang besar kita harus mau menjadi yang paling kecil dan juga pelayan bagi orang lain. Layanilah orang lain dengan melakukan apa yang kita minta lakukan pada orang lain. Bersedia menyingsingkan lengan baju kita untuk bekerja. Otomatis Anda akan menjadi contoh bagi karyawan atau pengikut Anda. Dengarkan aspirasi karyawan Anda dan berempatilah pada mereka. Empati Anda akan menimbulkan rasa hormat mereka terhadap Anda, serta memberikan pertumbuhan pada diri Anda dan pengikut Anda. Jadilah mentor mereka. Menjadi mentor adalah bagaimana kita mengubah seseorang menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Fokuslah juga pada solusi permasalahan, bukan pada kesalahan karyawan Anda. Formulasikan rencana tindakan Anda untuk mengatasinya. Jika Anda ingin menjadi pemimpin pada tingkat tertinggi, bersedialah melayani orang yang paling rendah.

Jessica Flannery, mengembangkan jaringan kredit pembiayaan mikro bagi warga miskin di seluruh dunia melalui situs Kiva.org. Dia masuk finalis 100 orang berpengaruh di dunia versi majalah TIME. Dia terjun ke bisnis sosial secara tidak sengaja. Awalnya, dia terinspirasi kiprah Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank dan pemenang Nobel Perdamaian dari Bangladesh, pada kuliah tamu di Sekolah Bisnis Stanford. Kini, Kiva yang diambil dari bahasa Swahili, yang berarti persatuan, mengelola dana lebih dari USD20 juta. Dana tersebut telah disebarkan kepada 250.000 rekening bank di seluruh dunia. Lebih dari 20.000 proyek di negara-negara berkembang telah disuntik dana tersebut dengan rata-rata pembiayaan per program mencapai USD500. Ke depannya, Kiva memproyeksikan bisa menyalurkan dana USD100 juta pada 2010 dan USD1 miliar pada 2015. Flannery itu pun pernah mendapatkan pujian dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton dalam bukunya yang bertajuk Giving. Clinton memuji karena konsep yang diterapkan Flannery cukup berhasil mengubah warga miskin menjadi warga yang memiliki potensi untuk berkembang. Clinton mengungkapkan, Kiva memiliki sistem dan cara kerja yang berbeda dengan lembaga lain. Kiva menawarkan fasilitas dan layanan filantropi yang serbatransparan dan gampang diakses. “Dengan sistem Kiva, setiap donor atau pemberi pinjaman bisa memilih ke mana dana itu hendak disalurkan,” kata Bill Clinton. Kiva memang beda. Kiva memosisikan donatur layaknya seorang investor. Kenapa? Dengan sistem penilaian risiko pinjaman dan informasi pascainvestasi, donatur mendapat jaminan untuk mengetahui manfaat dana yang diberikan. Jika para penerima kredit telah membayar angsuran yang diberikan Kiva,para donatur bisa menarik kembali dana itu atau menyalurkan ke pengusaha mikro lain. Donor pun mengetahui tingkat risiko pengembalian dana dari peminjam dan gambaran pemanfaatan dana itu dalam usaha mikro. Hebatnya, lembaga yang berpusat di San Francisco, California itu memberikan batasan sebesar USD2 untuk tiap donasi individual. Dengan adanya pembatasan itu, semua orang pun bisa menjadi seorang filantropi. “Donatur Kiva pun beragam, tua dan muda, kaya ataupun orang berpenghasilan rata-rata,” kata Flannery. Sistem kerja Kiva yang didirikan pada Oktober 2005 itu lebih mengandalkan organisasi jaringan dengan dukungan situs internet sehingga mempermudah interaksi. Kiva memadukan aktivitas filantropi dengan pola pembiayaan mikro khusus atau lazim disebut dengan peer-to-peer lending. Bahkan, Kiva menjadi situs yang memfasilitasi peminjaman antara individu ke individu sehingga menciptakan entrepreneurunik di seluruh dunia. Flannery mengungkapkan, pada dasarnya masyarakat bisa dientaskan dari kemiskinan dengan pemberian modal pada orang miskin. "Saya menganggap bahwa kemiskinan bukan sebuah budaya,” katanya. Ketertarikan Flannery dengan dunia sosial diawali ketika dia bergabung dengan Village Enterprise Fund (VEF) pada 2004. Ketika itu dia mengawasi proyek pemberian kredit mikro dan mendorong kewirausahaan bagi warga miskin di Afrika. Menurut Flannery, tantangan paling berat yang dihadapi Kiva adalah mengomunikasikan ide dengan orang lain. Dia mengatakan, sebagian besar warga miskin hanya menginginkan donasi, bukannya pinjaman ataupun investasi. “Kita ingin mendidik warga miskin agar tidak hanya menerima uang. Kita mendidik agar mereka mau bertanggung jawab,” paparnya.

Dalam berbagai teori bisnis terdapat berbagai macam strategi mengenai pembangunan merek. Tentunya, setiap teori mempunyai kelebihannya masing-masing. Untuk melengkapi ulasan yang telah ada, kami merangkum tiga langkah utama dalam membangun strategi merek yang dikemukakan oleh Donald Trump. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membangun merek: Analisis situasi Selama analisis situasi, Anda menerjunkan diri dalam semua informasi yang tersedia di sekitar lingkungan persaingan Anda. Anda mempertimbangkan pelanggan potensial dan apa yang mungkin mereka butuhkan. Anda menemukan pesaing potensial dan memperkirakan tindakan yang bisa diambil untuk tetap bertahan. Anda mengevaluasi perusahaan Anda sehubungan dengan kemampuannya. Anda menggali perubahan-perubahan besar seperti komposisi penduduk, teknologi, sosial atau tren politik yang bisa jadi mempengaruhi Anda dan kinerja strategi merek Anda. Analisis situasi meliputi banyak waktu yang dihabiskan untuk mengulas informasi berupa penelitian, rencana dan analisis, dan berbicara kepada orang yang berpengalaman di pasar Anda. Hal itu mungkin menghabiskan separuh dari waktu yang dihabiskan membangun strategi merek tetapi kesimpulan Anda membentuk pondasi bagi strategi merek Anda. Segmentasi pasar Bagian pertama dari segmentasi pasar terdiri dari identifikasi segmen pasar yang memungkinkan. Bagian kedua ialah memilih segmen-segmen yang Anda hendaki untuk menjadi fokus upaya pembangunan merek Anda. Anda membidik segmen pasar sehingga Anda bisa berkonsentrasi terhadap upaya Anda yang ditujukan kepada kelompok-kelompok yang serupa sehubungan dengan apa yang mereka hendaki dari produk atau jasa Anda. David Sibley, manajer umum MTV Eropa dan wakil presiden senior kemitraan pemasaran internasional, menggambarkan peran utama pasar sasaran mereka dalam kegiatan pembangunan merek: ”Kami bersikap setia dengan segmen masyarakat usia 16 hingga 35 tahun sehingga kami bisa memperluas merek kami di mana kami merasa relevan dan menghibur [bagi mereka]” (“The Brand Stretchers“, Campaign, September 24, 2004, p. 29). Kata “masalah” merujuk kepada kebutuhan konsumen. Biasanya masalah tersebut ditemukan berhubungan dengan manfaat yang dicari - dimensi yang ada di dalam permasalahan yang dialami konsumen. Misalnya seorang penumpang pesawat terbang mungkin merasa cemas saat tiba di tujuannya terlambat atau klien seorang akuntan mungkin ingin memastikan bahwa pajaknya dihitung secara akurat tetapi juga masih memungkinkan untuk dilakukan penghematan. Misalnya, merek The Bahamas yang diposisikan secara berbeda untuk keluarga dan pasangan muda. Saat Anda mengidentifikasi dan memilih segmen pasar, sellau ingat bahwa informasi harus datang dari pelanggan, konsumen atau klien. Meskipun Anda bisa memiliki banyak pengalaman dengan pelanggan, penting untuk menggunakan informasi dari mereka kapanpun jika memungkinkan. Misalkan saja Anda memiliki sebuah agen real estate kecil. Segmen yang mungkin bisa digarap bisa jadi kaum lajang, pasangan muda, keluarga muda, keluarga yang lebih matang dan para pasangan usia lanjut yang tinggal sendiri. Untuk menentukan apakah segmen-segmen ini sebenarnya merupakan segmen pasar yang berbeda, Anda harus mempertimbangkan manfaat bahwa pelanggan real estate mungkin mencari misalnya kepakaran dalam hal keuangan, pengetahuan dalam sekolah, aksesibilitas pemilik real estate, dan kemampuan pemilik real estate untuk menyerasikan rumah dengan kebutuhan pelanggan. Anda juga perlu memperkirakan seberapa penting manfaatnya bagi para anggota dalam setiap kelompok, ,mungkin dengan skala 1 hingga 10 di mana 10 adalah “amat penting”. Evaluasi sistematis Setelah Anda mengidentifikasi segmen yang memungkinkan, Anda kemudian bisa secara sistematis mengevaluasi untuk menentukan mana yang akan jadikan fokus dalam upaya pembangunan merek. Tulislah sebuah daftar berisi segmen pasar yang Anda anggap potensial dan kemudian evaluasi setiap segmen berdasarkan dua dimensi: seberapa menariknya segmen bagi Anda dan kemampuan nisbi/ relatif Anda untuk merebut konsumen dari segmen tersebut. Berhati-hatilah agar tidak berusaha terlalu banyak mengejar semua segmen yang ada. Jika Anda sedang berfokus pada semua pelanggan, maka Anda sesungguhnya sedang tidak fokus pada satu pelanggan pun! Berfokus pada terlalu banyak segmen bisa menghabiskan sumber daya Anda dan mengaburkan citra merek Anda di mata konsumen. (*/Akhlis)

Kehilangan seorang pelanggan setia adalah hal buruk yang terjadi dalam bisnis. Bahkan jika Anda hanya sesekali kehilangan pelanggan. Dampaknya akan membuat kepercayaan bisnis Anda berkurang. Sebab, hal-hal negatif akan meluncur cepat mengenai jenis layanan atau bisnis yang Anda berikan. Jika reputasi Anda ternoda akan sulit untuk memperbaiki hal tersebut. Kunci utama untuk mengurangi hal tersebut adalah membuat pelanggan Anda puas. Berikut beberapa instruksi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan: 1. Tahu proposisi nilai Anda dan artikulasikan dengan jelas. Pelanggan akan puas oleh bisnis atau layanan yang tahu kualitas bisnis sendiri. Buat cara yang konsisten untuk mengartikulasikan bisnis Anda sehingga konsumen terlayani dengan baik. 2. Sediakan layanan pelanggan yang sangat baik. Konsistensi dalam pelayanan adalah kunci untuk mengembangkan loyalitas. Buat sebuah layanan pelanggan yang bekerja untuk mempertahankan praktek yang baik untuk setiap pelanggan. Ini adalah kunci bahwa Anda memahami apa yang pelanggan butuhkan. 3. Lakukan survei terhadap pelanggan Anda untuk mengetahui di mana terdapat ketidakpuasan. Buat rencana untuk mengakomodir umpan balik dari pelanggan. 4. Mengembangkan program-program loyalitas yang memotivasi pelanggan untuk membuat mereka datang kembali. Tawarkan diskon untuk pelanggan yang datang kembali untuk kedua kalinya. Kirim kupon kepada pelanggan untuk menarik mereka kembali. Terlepas dari strategi, terus menarik pelanggan Anda mengurangi kecenderungan mereka untuk membandingkan dengan kompetitor Anda. 5. Memberikan apa yang Anda janjikan. Ketahuilah apa saja yang Anda jamin. Janganlah menjamin sesuatu di luar kekuatan bisnis Anda. kutipan dari Ciputra.....

Tersenyumlah, setiap kali Anda membuka mata di pagi hari. Tersenyumlah untuk hari baru, harapan baru dan berkah baru. Meskipun Anda sedang punya masalah, Anda selalu punya sejuta alasan untuk tersenyum. Karena jika Anda hitung, berkah Tuhan pasti lebih banyak daripada masalah yang datang kepada Anda.

Membangun sebuah bisnis mirip dengan perjudian. Tak setiap entrepreneur berhasil, terutama saat mencoba pertama kali. Tentu ada imbalan yang menanti. Banyak entrepreneur dari berbagai skala usaha menyadari bahwa imbalan ini akan jauh lebih besar dari risiko yang ditanggung. Sebelum seorang entrepreneur menangguk untung, ia harus bersiap untuk menghadapi risiko dan mengelolanya agar tidak tersungkur di perjalanan mencapai sukses. Risiko yang muncul saat seseorang menjadi wirausahawan sangatlah nyata. Kadang bisnis berjalan tersendat. Bahkan perusahaan besar yang sudah berusia puluhan tahun bisa runtuh begitu saja jika krisis besar terjadi dalam perekonomian dan bisnis. Meskipun sebuah ide bisnis memiliki banyak potensi, ia juga dapat menyedot banyak biaya lebih tinggi dari yang diperkirakan hanya untuk memperkenalkannya ke pasar. Upaya meluncurkan produk ke pasar menjadi biang keladi kebangkrutan David Murray, seorang eks karyawan Google yang meninggalkan pekerjaannya dengan gaji besar di sana untuk meluncurkan produk berupa aplikasi iPhone yang gagal di pasar. Kini ia harus bergelimang utang. Apa yang bisa kita pelajari dari kisah Murray? Kita perlu sadari bahwa mayoritas entrepreneur sukses telah mengalami kegagalan berkali-kali dalam skala yang tak terbayangkan di masa lalu. Bahkan entrepreneur sekaliber Steve Jobs yang menjalankan lebih dari satu perusahaan yang berdampak besar pada dunia teknologi tercatat mengalami kegagalan saat mendirikan platform NeXT. Dalam banyak cara, entrepreneurship menjadi sebuah pertanyaan pembelajaran yang memberikan pelajaran berharga tentang kegagalan dan membangun kembali bisnis setelahnya sehingga Anda bisa kembali gagal di tingkatan yang lebih tinggi, jika diperlukan. Di tingkatan yang lebih tinggi ini seorang entrepreneur lebih dekat dengan visi yang ia canangkan. Dengan memilih untuk tidak mempertaruhkan segalanya dan melindungi keamanan finansial (dan keluarga) memang masuk akal untuk para entrepreneur. Saat Anda mempertimbangkan bahwa model bisnis bisa setrendi produk busana dan bahwa banyak entrepreneur baru akan mengejar suatu hal yang tampak populer, tingkat kegagalan yang tinggi dalam bisnis baru tidaklah mencengangkan. Namun demikian, jangan serta merta Anda mempertaruhkan segala yang Anda miliki hanya untuk menggapai kesuksesan dari sebuah ide yang belum teruji. Mempertaruhkan segala yang Anda miliki demi 1 ide bisnis yang masih kabur ialah ide yang buruk bahkan jika Anda sudah memiliki ‘alasan kuat’. Ada banyak cara yang lebih terjangkau untuk mengevaluasi dan menguji ide bisnis sebelum Anda memutuskan terjun dalam produksi massal. Anda juga bisa meminimalkan risiko yang harus dihadapi dengan membatasi jumlah aset yang Anda pertaruhkan. Ada juga risiko di luar aspek keuangan yang harus diperhitungkan. Saat Anda berinvestasi pada sebuah bisnis, Anda hampir pasti akan membatasi kemampuan Anda untuk menghabiskan waktu dengan keluarga. Ini akan menjadi kendala emosional yang pelik bagi seorang entrepreneur. Tentu, ada imbalan bagi keluarga yang mendukung karir seorang entrepreneur terutama yang masih jatuh bangun membangun bisnisnya sendiri. Bahkan seorang entrepreneur mungkin memiliki peluang untuk menjangkau lebih jauh orang-orang yang mungkin sebelumnya tak tersentuh jika ia tidak memilih profesi entrepreneur. Bayangkan dampak positifnya bagi mereka yang ada di sekitar Anda. Sebagai entrepreneur, Anda juga akan dapat berkontribusi lebih banyak bagi peningkatan kesejahteraan orang banyak. Intinya, sebagai entrepreneur Anda harus menyadari adanya risiko-risiko ini. Namun, hendaknya jangan biarkan risiko ini menghambat Anda bergerak maju. Kurangi risiko ini dengan membangun strategi dan perencanaan secara berkesinambungan dan dinamis. Risikonya memang lebih tinggi namun itu setara dengan kesulitan yang dialami.

Ada seorang perempuan yang merasa sangat kehilangan saat ditinggal mati suami yang sangat dicintainya. Demikian besar rasa cintanya, sehingga ia memutuskan untuk mengawetkan mayat suaminya dan meletakkannya di dalam kamar. Setiap hari, dia menangisi suaminya yang telah menemaninya bertahun-tahun. Wanita itu merasa dengan kematian suaminya, maka tidak ada lagi makna dari hidup yang dijalaninya. Cerita tentang wanita itu terdengar oleh seorang pria bijak yang juga terkenal memiliki kesaktian yang tinggi. Didatanginya wanita tersebut, dan dia mengatakan bisa menghidupkan kembali suaminya. Dengan syarat dia meminta disediakan beberapa bumbu dapur yang mana hampir setiap rumah memilikinya. Namun, ada syarat lain, bumbu dapur tersebut harus diminta dari rumah yang anggota keluarganya belum pernah ada yang meninggal dunia sama sekali. Mendengar hal itu, muncul semangat di hati sang wanita tersebut. Dia berkeliling ke semua tetangga dan berbagai penjuru tempat. Setiap rumah memiliki bumbu dapur yang diminta oleh si orang bijak, tapi setiap rumah mengaku pernah mengalami musibah ditinggal mati oleh kerabatnya. Entah itu orang tua, suami, nenek, kakek, adik, bahkan ada yang anaknya sudah meninggal. Waktu berjalan dan tidak ada satu pun rumah yang didatanginya bisa memenuhi syarat yang dibutuhkan. Hal ini menjadikan wanita tersebut sadar, bahwa bukan hanya dirinya yang ditinggal mati oleh orang yang disayanginya. Akhirnya, dia kembali mendatangi si orang bijak dan menyatakan pasrah akan kematian suaminya. Hingga kemudian dia menguburkan mayat suaminya, dan menyadari bahwa semua orang pasti pernah mengalami masalah sebagaimana yang dihadapinya. Pesan dari kisah di atas adalah, jangan pernah menganggap bahwa masalah yang ada pada kita merupakan masalah yang paling besar, sehingga kita mengorbankan waktu hanya untuk terus meratapi musibah tersebut. Yakinlah, bahwa semua orang di dunia ini pernah mengalami musibah, apapun bentuknya. Yang membedakan adalah bagaimana seseorang menghadapi dan menyikapi masalah yang ada pada dirinya. :-)

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda