Blogger Template by Blogcrowds


Jakarta - Prita Mulyasari mesti membayar denda Rp 261 juta ke RS Omni Internasional Alam Sutera. Dia kalah di perkara pidata. Tapi Prita tidak perlu khawatir. Bila di kasus pidana bebas, dia bisa mengabaikan putusan perdata itu.

"Kalau kemudian pidana bebas, dia bisa tidak menggubris vonis perdata itu," kata pengamat hukum UGM, Eddy OS Hiariej saat dihubungi melalui telepon, Jumat (5/6/2009).

Eddy berdasar pada pijakan aturan kitab undang-undang hukum (KUH)perdata. "Dalam KUH perdata dikatakan, untuk pencemaran nama baik harus ada pidananya dulu," tambah Eddy.

Dia menjelaskan, persoalan Prita ini, gugatan perdata dilakukan berkaitan dengan pencemaran nama baik, seharusnya yang diselesaikan perkara pidananya lebih dahulu, dan kalau pidananya dijatuhi vonis bersalah baru bisa digugat perdata.

"Kalau pemeriksaan kasus perdata yang ada unsur pidananya yang diutamakan pidananya dulu. Dan nanti kalau pidananya bebas, Prita bisa menggugat balik," tutupnya.

(ndr/ken)

emang susah deh jadi rakyat kecil......sabar aja bu.....

Dari Lis Kurniati Utami,
03 Juni jam 12:21

Ketika waktu shubuh telah tiba, Ali bin Abi Thalib nampak tergesa-gesa. Ia tak ingin ketinggalan jamaah shalat shubuhnya. Sayang, seorang lelaki tua yang berjalan sangat lamban menghambat langkah Ali. Demi menghormati orang tua, Ali hanya membuntut di belakangnya.

Tentulah Ali sangat khawatir tak bisa shalat jamaah bersama Nabi. Ketika ia tahu bahwa si Tua tadi tidak memasuki Masjid, baru sadar ia bahwa si Tua tadi beragama Nasrani. Ketika Ali masuk masjid, ia mendapati Rasulullah SAW. tengah ruku'. Itu artinya Ali masih punya kesempatan mengejar shalat tersebut. Ali lalu berjamaah bersama mereka.

Ketika shalat telah usai, para sahabat bertanya kepada Nabi.
"Apa yang terjadi wahai Rasul, sehingga Anda memperpanjang Ruku' shalat ini. Anda tak pernah melakukan hal seperti ini."

Rasulullah menjawab, "Ketika ruku' dan tengah kubaca Subhana Rabbiyal Adziimi seperti biasanya, maka aku bermaksud mengangkat kepalaku. Tetapi Jibril datang dan menggelar sayapnya diatas punggungku. Lama sekali. Ketika ia mengangkat sayapnya barulah aku bisa berdiri mengangkat kepala."

"Mengapa bisa terjadi?" tanya salah satu sahabat.
"Aku tak sempat menanyakan hal itu," jawab Nabi.

Maka Jibril datang menemui nabi. Lalu berkata,
"Wahai Muhammad! Tadi Ali tergesa-gesa agar bisa ikut berjamaah. Tapi seorang Nasrani tua menghambat jalannya. Ali tak tahu kalau ia Nasrani. Ia biarkan orang tua tadi berjalan di depannya. Maka Allah menyuruhku supaya engkau tetap ruku' agar Ali bisa menyusul shalat shubuhmu. Ini tak mengherankan buatku. Yang mengherankan bahwa Allah memerintahkan malaikat Mikail As. untuk menahan perputaran matahari dengan sayapnya, sehingga tenggang waktu terbitnya lebih lama. Ini tentulah karena perbuatan Ali tadi."

Kemudian Nabi bersabda, "Inilah derajat orang yang memuliakan orang tua usia lanjut, meskipun ia Nasrani."

( disadur dari buku "Hikayat Hikmah berdasarkan Hadis" Terjemahan Kitab Al-Mawa'idh Al-Ushfuriyyah, oleh Syaikh Muhammad bin Abu Bakar )

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda