Blogger Template by Blogcrowds

Foto: Ist

IRAMA musik tak hanya enak didengar, di dunia kesehatan musik juga memiliki peran untuk penyembuhan. Dalam penelitian di Italia ditemukan detak jantung, tekanan darah, dan aliran darah orang dewasa yang sehat berubah ketika merespons irama musik kresendo dan dekresendo.

Pada penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Circulation, para peneliti menggunakan beberapa pilihan musik klasik untuk bereksperimen. Penelitian tersebut melibatkan 24 orang dewasa muda, sebagian merupakan penyanyi yang terlatih dan sebagian lagi tidak memiliki latar belakang musik. Setiap partisipan mendengarkan berbagai jenis pilihan sambil ditempelkan pada monitor yang melacak detak jantung, pernapasan, tekanan darah, dan pembesaran pembuluh darah di bawah kulit.

Para peneliti menemukan bahwa bersamaan dengan respons terhadap kresendo dan dekresendo, bagian irama musik tertentu tampaknya menyinkronkan "irama jantung yang ada" pada para partisipan. Penemuan tersebut semakin mendukung penggunaan musik sebagai bentuk terapi untuk tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular lainnya. "Irama musik tersebut (kresendo atau dekresendo) secara terus-menerus ditangkap sistem repiratori dan kardiovaskular," kata Dr Luciano Bernardi, seorang profesor ahli penyakit dalam di Universitas Pavia, dalam rilis dari American Heart Association.

JALAN kaki diklaim dapat menyehatkan jantung, karena jalan kaki secara teratur dapat menurunkan risiko hipertensi, yaitu salah satu faktor pencetus penyakit jantung.

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan agar jalan kaki yang dilakukan memiliki dampak yang baik bagi tubuh.

30 Menit

Aktivitas jalan kaki memang baru bisa disebut olahraga jika dilakukan secara kontinu, minimum 30 menit setiap harinya. Untuk latihan jantung, perhitungan zona latihannya adalah 60-80 persen dari denyut nadi maksimum.

Perhatikan Kecepatan

Sebaiknya intensitas jalan kaki ditambah secara bertahap, baik itu kecepatannya, jarak tempuhnya, waktu dan juga medannya (misalnya jalan yang menanjak atau menurun). Latihan pun bisa dimulai dari seminggu sekali, seminggu dua kali, seminggu tiga kali, sampai nantinya bisa dilakukan setiap hari.

Perhatikan Kondisi Tubuh

Jika seseorang sedang menderita nyeri punggung, jalan kaki dengan kecepatan rendah yang stabil dan seimbang justru akan menjaga dan meningkatkan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, sambil turut mengurangi kecenderungan timbulnya nyeri punggung di kemudian hari.

Lakukan Pemanasan

Sebelum berolahraga dengan cara jalan kaki, lakukan peregangan atau pemanasan secara perlahan dan lembut untuk meregangkan otot dan sendi-sendi agar terbiasa dengan gerakan berjalan kaki.

Cek Gula Darah

Sebelum dan sesudah berjalan kaki, cek kadar gula darah Anda. Jika terlalu rendah, di bawah 100 mg/dl, Anda harus menambah asupan karbohidrat sekitar 15-30 gram. Jika terlalu tinggi, di atas 200 mg/dl, maka sebaiknya tunda dulu olahraga Anda sampai kadar gula darahnya turun.

Pakai Sepatu yang Nyaman.

Gunakanlah sepatu dan pakaian olahraga yang nyaman dan melindungi tubuh. Sangat disarankan untuk menggunakan pakaian yang longgar, dan Anda bisa memakai beberapa lapis pakaian untuk meningkatkan suhu tubuh. Sebaiknya hindari bahan pakaian dari karet karena menghalangi menguapnya keringat.

Rekening Liar Depnakertrans
"Dan US$328.000," kata juru bicara KPK Johan Budi SP.
Kamis, 16 Juli 2009, 18:47 WIB
Ita Lismawati F. Malau, Yudho Rahardjo

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menahan mantan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Musri Tambusai terkait dugaan korupsi rekening liar. KPK menduga tersangka telah merugikan negara sampai Rp 107 miliar.

"Dan US$328.000," kata juru bicara KPK Johan Budi SP, Kamis 16 Juli 2009. Tersangka, kata dia, dijerat dengan Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 12 huruf e, Pasal 5 ayat (2), atau pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi.

Tersangka, jelas Johan, diduga melakukan perbuatan melawan hukum dalam pengelolaan aset Yayasan Dana Tabungan Pesangon Migas tahun 2003-2008. "Penahanan tersangka selama 20 hari," jelasnya.

Kasus ini berawal tahun 2000, Yayasan Dana Tabungan Pesangon Tenaga Kerja Pemborong Sektor Migas dilikuidasi.

Kemudian tim likuidasi yang bekerja selama 2000-2001. Dana atau aset dari yayasan tersebut telah dilikuidasi berdasarkan hasil dari tim likuidasi. Tersangka membentuk tim pengelolaan aset dengan dia sebagai penanggungjawabnya.

Penyidik KPK menduga ada fakta-fakta pengelolaan yayasan tersebut digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya. Misalnya, ada dana yang mengalir sebagai dana bantuan, dana operasional, dana untuk tim likuidasi sendiri dan rumah sakit. Padahal, seluruh aset yang harus disetorkan Rp 134,4 miliar dan US$ 250.327.
• VIVAnews

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda