Blogger Template by Blogcrowds

Senin, 8 Juni 2009 - 14:56 wib
Banda Haruddin Tanjung - Okezone

PEKANBARU - Puluhan pedagang di Pekanbaru yang tergabung dalam Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) menggelar unjukrasa di Kantor Walikota Pekanbaru, mendesak Satpol PP dibubarkan. Mereka menilai, selama ini aparat negara tersebut kerap berlaku arogan dalam menertibkan pedagang.

Para pendemo ini yang merupakan pedagang ini mengaku sudah menjadi korban perlakuan kasar Satpol PP. Aksi ini juga didasari insiden tewasnya seorang balita bernama Siti (4) yang meninggal dunia di Surabaya akibat tersiram air bakso saat Salpol PP menggelar razia beberapa waktu lalu.

"Belum lagi perlakuan Satpol PP kepada PSK bernama Vivi di Tangerang yang menyebabkan Vivi tewas. Sebaiknya Satpol PP dibubarkan, karena tidak pantas dipertahankan," ujar seorang demonstran Jhon Roy, Senin (8/6/2009).

Menurut Jhon, Satpol PP adalah aparat yang dibayar rakyat. "Tapi mereka malah menindas rakyat dengan cara yang arogan," tandasnya. Pihaknya memiliki data, sejumlah aksi kekerasan olah Satpol PP terjadi di Pekanbaru. Di antaranya di Pasar Ramayana, Pasar Cik Puan, Pasar Pagi Arengka, dan para pedagang asongan serta anak jalanan.

"Pedagang itu juga manusia yang hanya mencari sesuap nasi. tapi satpol PP sering memperlakukan kasar para pedagang. Maka kami menunutut agara Satpol PP dibubarkan," ujar peserta aksi lainnya, Wardi. (teb
ya dukung deh.....mariii...

Senin, 8 Juni 2009 - 14:56 wib
Banda Haruddin Tanjung - Okezone

PEKANBARU - Puluhan pedagang di Pekanbaru yang tergabung dalam Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) menggelar unjukrasa di Kantor Walikota Pekanbaru, mendesak Satpol PP dibubarkan. Mereka menilai, selama ini aparat negara tersebut kerap berlaku arogan dalam menertibkan pedagang.

Para pendemo ini yang merupakan pedagang ini mengaku sudah menjadi korban perlakuan kasar Satpol PP. Aksi ini juga didasari insiden tewasnya seorang balita bernama Siti (4) yang meninggal dunia di Surabaya akibat tersiram air bakso saat Salpol PP menggelar razia beberapa waktu lalu.

"Belum lagi perlakuan Satpol PP kepada PSK bernama Vivi di Tangerang yang menyebabkan Vivi tewas. Sebaiknya Satpol PP dibubarkan, karena tidak pantas dipertahankan," ujar seorang demonstran Jhon Roy, Senin (8/6/2009).

Menurut Jhon, Satpol PP adalah aparat yang dibayar rakyat. "Tapi mereka malah menindas rakyat dengan cara yang arogan," tandasnya. Pihaknya memiliki data, sejumlah aksi kekerasan olah Satpol PP terjadi di Pekanbaru. Di antaranya di Pasar Ramayana, Pasar Cik Puan, Pasar Pagi Arengka, dan para pedagang asongan serta anak jalanan.

"Pedagang itu juga manusia yang hanya mencari sesuap nasi. tapi satpol PP sering memperlakukan kasar para pedagang. Maka kami menunutut agara Satpol PP dibubarkan," ujar peserta aksi lainnya, Wardi. (teb
ya dukung deh.....mariii...

Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung selama sebagian besar abad ke-18 sampai dengan awal abad ke-19. Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain.

Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik. Beberapa komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven. Ciri Musik Pada Zaman Klasik


1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo). 2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando). 3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya. 4. Pemakaian akord 3 nada


Senin, 08/06/2009 15:01 WIB
Korupsi Dermaga Timur
Moksa Hutasoit - detikNews

akarta
- Sambil menangis terisak-isak, Abdul Hadi Djamal mengaku menjadi perantara uang dari Hontjo Kurniawan kepada Jhonny Allen Marbun hanya untuk melihat kawasan Indonesia Timur maju.

Hal ini terungkap saat hakim Edward Patinasarani mempertanyakan alasan
Abdul Hadi mau untuk disuruh-suruh Jhonny Allen.

"Kok Saudara mau, kayaknya repot banget?" tanya hakim di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Senin (8/6/2009).

Abdul Hadi yang dihadirkan sebagai saksi sambil terisak-isak menjelaskan latar belakang perbuatannya. Dia mengklaim sebagai pihak yang berhasil menggolkan jalur trans Maluku dan Papua.

"Saya punya kewajiban moral untuk meloloskan anggaran," jelas Abdul Hadi.

Air mata mantan legislator ini tak pernah berhenti menetes saat menjelaskan hal tersebut. Baginya, hanya dengan cara seperti ini, anggaran pembangunan di Indonesia Timur dapat diketuk palu oleh DPR.

"Nggak kenapa-napa disuruh Jhonny Allen, tanpa itu sangat kecil bisa lolos," katanya.

Seandainya dirinya memiliki kewenangan menggolkan proyek dana stimulus,
tak akan kasus suap seperti ini. "Saya tahu ini salah, tapi bukan saya yang bisa menentukan," sesalnya.

(mok/aan)

jangan nyesal bos....itu mah dah biasaaa...
saya juga kontraktor kok...tiap ada proyek yang menang ya ,yang banyak suapnya,
pada kenyataanya setiap ada proyek para pejabatnya emang malakin saya....tapi setelah saya berbuat jujur....udah setahun lebih,saya nggak pernah dapat proyek atau memenangkan tender,ya nggangur deh gua....
kenyataan lho.....sementara para pejabat gembar gembor tentang teori anti suap anti koerupsi....kenyataanya mah tetap....nggak gituan nggak makan....
mo tau nggak ...saya pernah lapor lho...tapi kalah duit...hehehehe...

pada orang diatas saya bisa hanya ngucapain...selamat anda adalah korban konspirasi...





Sabtu, 06/06/2009 08:01 WIB
Kasus Prita
Polisi Pakai Saksi Ahli IT dari UI
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Polisi menghadirkan saksi dalam kasus yang menjerat Prita Mulyasari (32). Adapun saksi ahli yang dihadirkan yakni ahli bahasa dan ahli IT.

"Ahli yang datang ini bukan untuk menyalahkan tapi untuk menyelesaikan permasalahan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya AKBP Chryshnanda saat dihubungi detikcom, Jum'at (5/6/2009).

Sebelumnya Kasat Renakta Polda Metro Jaya AKBP Agustinus Pangaribuan memastikan bila ahli IT yang digunakan berasal dari UI. "Ya dari UI, tapi saya lupa namanya," kata Agustinus saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Sementara itu, menurut penyidik di Polda Metro Jaya, saksi ahli bahasa sendiri yang dihadirkan adalah ahli bahasa dari Pusat Bahasa, Rawamangun, Jakarta Timur.

"Gunanya ahli bahasa dalam kasus prita yakni untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan dalam surat elektronik yang dikirm Prita ke teman-temannya itu mengandung unsur pencemaran nama baik dan fitnah atau tidak," kata sumber.

Sedangkan ahli IT, didatangkan dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Depok. "Ini untuk mengetahui apakah email tersebut dikirim oleh yang bersangkutan atau bukan," ujar sumber.

Menurut sumber, terlepas dari Prita itu dijerat dengan UU ITE atau tidak, saksi ahli tetap akan dihadirkan. Terlebih, dugaan pencemaran yang dilakukan oleh Prita itu dalam bentuk email.

(mei/ndr)

Emang aneh....dan sungguh ironi......
dimana para birokrat dan pemerintah selalu berteriak tentang kerakyatan , tapi pada kenyataanya suara suara itu sama sekali nol besar,setahu saya kok, nggak pernah ya ada berita yang memihak untuk rakyat kecil,sebagi contoh...dimana mana katanya banyak yang mendukung tentang bantuan modal untuk rakyat kecil...pada kenyataanya bantuan tersebut tetap pake jaminan.....dan rakyat kecil biasanya nggak punya jaminan,....dan katanya banyak lembaga bantuan hukum......dan lagi kenyataanya rakyat kecil nggak sanggup bayar dab katanya ekonomi untuk rakyat kecil.....pada kenyataanya hanya yang bermodal kuat yang bisa melaksanakan aktivitas perekonomian.....

KAPAN SIH NEGERI INI NGGAK MENYIKSA RAKYATNYA...?
kayanya kita masih terjajah deh.....dijajah oleh saudara sendiri....

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda