Blogger Template by Blogcrowds

Pemeliharaan Tanaman Sawit (1)

28 September 2011

Ada beberapa langkah pemeliharaan tanaman sawit,diantaranya:
  1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau tumbuh kurang baik. Saat menyulam yang baik pada musim hujan. Bibit yang digunakan harus seumur dengan tanaman yang disulam yaitu bibit berumur 10-14 bulan. Banyaknya sulaman biasanya sekitar 3-5 persen setiap hektarenya. Cara melaksanakan penyulaman sama dengan cara menanam bibit.
  1. Penanaman tanaman penutup tanah
Tanaman penutup tanah (tanaman kacangan, Legume Cover Crop atau LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika,kimia dan biologi tanah,mencegah erosi dan mempertahankan kelembaban tanah,menekan pertumbuhan gulma.
Penanaman tanaman kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah lahan selesai. Jenis-jenis tanaman kacangan yang umum diperkebunan kelapa sawit adalah centrosema pubescens, colopogonium mucunoides dan pueraria javanica.
Biasanya penanman tanaman tanaman kacangan ini dilakukan tercampur(tidakhanya satu jenis)
  1. Membentuk piringan (bokoran)
Piringan disekitar pokok (pohon kelapa sawit) harus tetap bersih. Oleh karena itu tanah disekitar pokok dengan jari-hari 1-2 meter dari pokok harus selalu bersih dan gulma yang tumbuh harus dibabat, disemprot dengan herbisida.
  1. Pemupukan
Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk N,T,K,Mg dan B(urea,TSP,Kcl,kiserit dan borax). Pemupukan ekstra dengan pupuk borax pada tanaman muda sangat penting, karena kekurangan borax(Boron deficiency) yang berat dapat mematikan tanaman kelapa sawit.
Dosis pupu k yang digunakan disesuaikan dengan anjuran balai penelitian untuk TBM (tanaman belum menghasilkan). Untuk tanaman menghasilkan dosis yang digunakan berdasarkan analisis daun. Dosis pemupukan tergantung pada umur tanaman. Contoh dosis pemupukan pada tanaman yang sudah menghasilkan adalah sebagai berikut :
Urea : 2,0-2,5 kg/ph/th diberikan 2x aplikasi.
KCI : 2,5-3,0 kg/ph/th diberikan 2x aplikasi.
Kiserit : 1,0-1,5 kg/ph/th diberikan 2x aplikasi.
TSP : 0,75-1,0 kg/ph/th diberikan 1x aplikasi.
Borax : 0,05-0,1 kg.ph/th diberikan 2x aplikasi.
Sumber : Riau Pos
Pemeliharaan Tanaman Sawit (1)
Ada beberapa langkah pemeliharaan tanaman sawit,diantaranya:
  1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau tumbuh kurang baik. Saat menyulam yang baik pada musim hujan. Bibit yang digunakan harus seumur dengan tanaman yang disulam yaitu bibit berumur 10-14 bulan. Banyaknya sulaman biasanya sekitar 3-5 persen setiap hektarenya. Cara melaksanakan penyulaman sama dengan cara menanam bibit.
  1. Penanaman tanaman penutup tanah
Tanaman penutup tanah (tanaman kacangan, Legume Cover Crop atau LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika,kimia dan biologi tanah,mencegah erosi dan mempertahankan kelembaban tanah,menekan pertumbuhan gulma.
Penanaman tanaman kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah lahan selesai. Jenis-jenis tanaman kacangan yang umum diperkebunan kelapa sawit adalah centrosema pubescens, colopogonium mucunoides dan pueraria javanica.
Biasanya penanman tanaman tanaman kacangan ini dilakukan tercampur(tidakhanya satu jenis)
  1. Membentuk piringan (bokoran)
Piringan disekitar pokok (pohon kelapa sawit) harus tetap bersih. Oleh karena itu tanah disekitar pokok dengan jari-hari 1-2 meter dari pokok harus selalu bersih dan gulma yang tumbuh harus dibabat, disemprot dengan herbisida.
  1. Pemupukan
Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk N,T,K,Mg dan B(urea,TSP,Kcl,kiserit dan borax). Pemupukan ekstra dengan pupuk borax pada tanaman muda sangat penting, karena kekurangan borax(Boron deficiency) yang berat dapat mematikan tanaman kelapa sawit.
Dosis pupu k yang digunakan disesuaikan dengan anjuran balai penelitian untuk TBM (tanaman belum menghasilkan). Untuk tanaman menghasilkan dosis yang digunakan berdasarkan analisis daun. Dosis pemupukan tergantung pada umur tanaman. Contoh dosis pemupukan pada tanaman yang sudah menghasilkan adalah sebagai berikut :
Urea : 2,0-2,5 kg/ph/th diberikan 2x aplikasi.
KCI : 2,5-3,0 kg/ph/th diberikan 2x aplikasi.
Kiserit : 1,0-1,5 kg/ph/th diberikan 2x aplikasi.
TSP : 0,75-1,0 kg/ph/th diberikan 1x aplikasi.
Borax : 0,05-0,1 kg.ph/th diberikan 2x aplikasi.
Sumber : Riau Pos

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda