Blogger Template by Blogcrowds

Hari ini,kemaren dan kemaren lagi mesti ada aja berita penggusuran di TV...padang,medan sampe ibukota...

yang paling mengharukan adalah sebuah penggusuran tempat ibadah di jatinegara, bukankah kita semua mengenal yang namanya pancasila, dan bukankah pancasila tersebut sebagai landasan bernegara dan bermasyarakat kita di negeri ini
kalo tidak salah nih...ada yang namanya ketuhanan yang maha esa..dan ada juga undang undang tentang kebebasan memeluk agama,dan disana diterangkan tentang beragama dan pemeluknya,dan pada kenyataanya kok nggak sesuai tuh dengan yang tertera dalam dasar negara dan undang undang......apakah lupa...ato bahkan nggak bisa baca ya.....
dan ada tuh yang namanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, tapi kenyataanya belum adil deh, apa belom sempat....??? ato gimana sih.....

Tapi setiap pemilu kok kita semua dengar janji dan wacana yang kepentinganya untuk rakyat,...yah..emang manusia bersifat lupa dan kilaf.....tapi masa sih..kilaf dan lupa terus....

berkemungkinan disebabkan karena kurangnya wawasan dan pendidikan kali ye.....nah untuk itu penting bangets deh pendidikan ..khususnya baut yang memimpin....yang paling utama para pemimpin ato pihak yang berkompeten mesti pintar mbaca dulu deh...minimal baca aja dulu aturanya....dan kami mungkin masih bisa maklum kalo para ente ente..masih begok dan bodo...mungkin itu takdir ente....tapi ente kan telah berusaha....kami hargai kok....tapi bodonya jangan sampe taraf ideot dong....kan ente semua yang bilang sekolah gratis....ya ...sekolah aja lagiiiii.......

LANJUTKAN DEH........

Heri, remaja yang sejak dini sudah mencium gelagat tidak baik dari Saefudin Jaelani.

Lain Rizki, lain pula cerita Heri. Rizki merupakan remaja calon bomber yang sempat bertemu Ibrohim, salah satu otak pengeboman di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, dan diduga gagal direkrut Saefudin Jaelani. Heri, remaja yang sejak dini sudah mencium gelagat tidak baik dari Saefudin Jaelani.

"Saya sempat mau ikut dengan Dani dan Ustad Saefudin Jaelani," kata Heri saat pemakaman Dani Dwi Permana, bomber JW Marriott, di komplek pemakaman Telaga Kahuripan, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 12 Agustus 2009 kemarin.

Heri merupakan salah satu dari 15 remaja yang diduga akan direkrut Saefudin Jaelani menjadi pengantin alias pelaku bom bunuh diri. Remaja berkacamata yang seumuran Dani ini sempat mencium gejala yang tidak baik di antara keduanya, Saefudin Jaelani dan Dani.

"Ketika saya melihat ada yang tidak beres dengan Pak Ustad, saya langsung menjauh," ujar Heri. Menurut Heri, sesuatu yang janggal itu misalnya seperti tiba-tiba ingin membawa dirinya ke Jakarta.

"Ngajak ke Jakarta untuk mencari sesuatu. Tapi waktu itu tidak ada ajakan jihad," kata Heri yang tak menyangka rekannya ternyata salah satu pelaku bom yang menewaskan sembilan orang dan melukai 55 lainnya itu.

Sebelumnya, menurut keterangan Wakijo, penjaga keamanan Telaga Kahuripan, Rizki sebenarnya ada di komplek ini. "Tetapi dia sangat syok dengan peristiwa ledakan bom. Apalagi pelakunya diketahui temannya sendiri, Dani," kata Wakijo kepada VIVAnews.

Diberitakan sebelumnya, Ustad SJ diduga mendekati 15 remaja untuk dijadikan calon pengantin. Tetapi hanya dua yang berhasil di boyong ke Jakarta untuk bertemu jaringan teroris yang diduga Ibrohim, yakni Rizki dan Dani.

Keduanya dibawa sepekan sebelum peristiwa ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Namun, beberapa hari sebelum terjadi ledakan, hanya Danni yang tidak kembali lagi.

Mantan Presiden RI Megawati Soekarno putri mengkritisi politik seniman Indonesia yang kurang menggali nilai dan khasanah budaya Indonesia sekarang ini.

"Indonesia sekarang ini mulai kering dengan nilai dan khasanah budaya, lain dengan jaman Bung Karno," katanya, Kamis dalam sambutan peluncuran buku "Pesta Obama di Bali" karya sastrawan Dr Nurinwa Ki S Hendrowinoto di Buddha Bar, Jl Teuku Umar No: 1.

Hadir pula dalam peluncuran buku tersebut, guru besar ITB Prof Jacob Sumardjo, Sastrawan Sitor Situmorang dan Jan Farid, selaku pemrakarsa. terlihat pula Sekjen PDIP Pramono Anung dan Taufik Kiemas, suami Megawati.

Mega menceritakan dulu jaman Bung Karno, dia selalu mengajak seluruh pelukis Indonesia untuk tampil, sehingga menghasilkan seniman-seniman kelas dunia.

"Dulu itu Bung Karno sering memanggil pelukis Affandi, S Sujono untuk tampil, demikian juga dengan Pramoedya Anantatoer, WS Rendra," tambahnya.

Namun sekarang ini, kata Megawati lagi, sangat jarang karya sastra Indonesia yang diadopsi ke bahasa Inggris. Sehingga Indonesia tak terlihat di dunia. Justru malah sebaliknya banyak karya sastra yang alih bahasakan ke bahasa Indonesia.

"Oleh karena itu, saya meminta karya sastra, Pesta Obama di Bali ini ditransliterasikan ke dalam bahasa Inggris," terangnya.

Dia mengaku agak terkejut saat diminta untuk memberikan pengantar bedah buku karya Nurinwa Hendrowinoto soal Pesta Obama di Bali tersebut. Namun setelah dijelaskan, dia memahami bagaimana kerja-kerja perempuan dalam kegiatan sosial, termasuk ibunya Obama, Ann Dunham.

"Ibunya Obama, Ann Dunham itu pernah memberikan pelajaran dan mengajar di sebuah desa di Bali. Akhirnya desa itu terus berjalan dan hidup," ungkapnya.

Sementara itu, Jan Farid, selalu penggagas peluncuran buku tersebut menilai gagasan Megawati untuk mengalibahasakan ke dalam bahasa Inggris sebagai bentuk kepedulian dia dalam mengembangkan karya sastra di Indonesia, termasuk mengembangkan budaya pada umumnya.

Dia menambahkan Megawati orang yang sangat concern terhadap urusan kebudayaan. Karena sejak kecil dia sudah dekat dengan para penari Istana. "Makanya Megawati tidak keberatan memberikan pengantar dalam acara bedah buku tersebut," ujarnya.

Jan Farid mengaku terpesona saat membaca novel "Pesta Obama di Bali", ketika ada seorang penari mendapat kekuatan dari realita sebenarnya, yakni jejak langkah Ann Dunham seorang wanita Amerika yang telah melahirkan Presiden Amerika Barack Obama. "Inilah yang menarik," pungkasnya.

Tim Kode Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menunda pemeriksaan terhadap Ketua KPK non aktif Antasari Azhar meskipun Kapolri mengizinkan pemeriksaan dilangsungkan di ruang tahanan Polda Metro Jaya.

"Jadwal pemeriksaannya belum bisa diperkirakan, kita masih berkoordinasi," kata Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto, usai menghadiri "workshop" etika bisnis di Indonesia yang digelar Indonesia Business Links (IBL) bekerjasama dengan Solidaritas Masyarakat Untuk Transparansi (Somasi) Nusa Tenggara Barat (NTB), di Mataram, Kamis.

Bibit mengakui, semula Tim Kode Etik KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Antasari digelar pekan ini, namun ditunda karena berbagai alasan.

Pemeriksaan itu menyangkut dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Antasari selama menjabat ketua KPK.

Saat ini, Antasari Azhar menjadi tahanan polisi karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putera Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain, sehingga pemeriksaan dugaan pelanggaran etika itu dijadwalkan di ruang tahanan polisi.

"Kami masih berkoordinasi, tetapi sudah minta izin Kapolri dan kata beliau silahkan saja," ujarnya.

Seperti diketahui, pemeriksaan dugaan pelanggaran etika itu mengacu kepada informasi yang dihimpun tim pengawas internal KPK dari berbagai sumber termasuk dari Indonesia Corruption Watch (ICW).

Tim Pengawasan Internal KPK mengumpulkan data pendukung terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Antasari Azhar dalam pertemuan antara Antasari dengan pengusaha Anggoro Wijoyo yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Indonesia Corruption Watch pun telah melaporkan Antasari Azhar ke pimpinan KPK karena diduga melakukan sedikitnya 17 pelanggaran kode etik.

ICW juga mencantumkan sejumlah dugaan pelanggaran yang ditemukan dalam sejumlah dokumen, antara lain adalah pertemuan dengan pengusaha Anggoro Wijoyo. Perbuatan itu dianggap melanggar pasal 6 angka 1 huruf b, g, dan r Kode Etik KPK, serta pasal 36 UU KPK.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda