Blogger Template by Blogcrowds

Sepasang kekasih pergi piknik outdoor ke Puncak. Sampai di sana si cowok keluar mencari kayu. Waktu kembali, dia bilang, "UUhhhh..... tanganku rasanya membeku kedinginan."

Ceweknya menyahut, "Sayang, taruh saja kedua tanganmu diantara pahaku, biar hangat."
Diapun melakukannya, dan tangannya memang cepat menjadi hangat.
Siangnya langit mendung dan hujanpun turun dengan derasnya. Si cowok keluar menyelamatkan barang-barang mereka yang masih di luar tenda, lalu kembali dan berkata, "Uhhhhh....tanganku dingin sekali."
Kembali si cewek yang penuh pengertian berkata, "Sini taruh aja di celah-celah pahaku biar hangat."
Dia kembali memasukkan kedua tangannya kesana, dan kembali tangannya menjadi hangat.
Malam hari, si cowok keluar mencari kayu untuk api unggun dan waktu kembali dia kembali bilang, "UUhhhhhhh.....dinginnya tanganku."
Si cewek menatapnya dalam-dalam dan sambil berharap dia berkata, "Ampuuun, deh! Apa telinga atau hidungmu nggak pernah kedinginan?"

sebaik - baiknya makhluk adalah mahkluk yang berarti bagi makhluk lain. begitu juga dengan manusia...sebaik - baiknya manusia adala manusia yang berguna bagi manusia lain, untuk menjadi yang terbaik maka jadilah manusia yang berguna, bila kita telah menjadi seorang manusia yang berguna otomatis kita telah menjalani satu kesuksesan dengan kata lain kita telah meraih suatu kesuksesan, perlu diingat sebuah kesuksesan tidak bisa diukur dengan uang, akan tetapi sebuah kesuksesan bisa mendatangkan uang,.........emang sih.....tujuan hidup bukan sekedar untuk uang,akan tetapi uang menunjang untuk kebutuhan hidup,bukanya berarti hidup diukur dengan uang, hakikat hidup yang sebenarnya adalah kebahagian, kebahagian tentunya didapat dari sebuah keberhasilan. maka untuk itu jadilah orang yang berarti bagi orag lain....dan dimulailah pada hal hal yang sederhana.

IQ vs EQ

Dalam era industri orang yang paling berhasil adalah orang yang memiliki IQ yang tinggi (mengandalkan otak kiri). Ciri - ciri otak kiri adalah berpikir secara logika dan rasional. Orang yang mengandalkan otak kiri, cenderung pintar matematika, dan orang yang pintar matematika cenderung dianggap pintar.

Namun ada beberapa orang yang tidak pintar matematika (otak kiri lemah), orang yang seperti ni cenderung dianggap bodoh. Orang yang pintar dalam kesenian tidak masuk hitungan sebagai orang yang pintar. Namun belakangan ini banyak riset yang membuktikan bahwa 80% kesuksesan kita ditentukan oleh EQ (otak kanan), sementara 20% hanya ditentukan IQ (otak kiri)

Orang yang memiliki EQ tinggi cenderung tidak memiliki prestasi akademis yang tinggi. Mereka cenderung pintar dalam hubungan antara manusia, memiliki kreatifitas yang tinggi, empati yang tinggi, dan intuisi yang tinggi.
Tidak jarang kita menemukan bahwa seorang anak yang tidak memiliki IQ yang tinggi justru lebih sukses dibanding anak yang memiliki IQ yang tinggi.

IQ vs EQ?
Yang mana yang akan menang?
Yang mana yang lebih unggul?
Bisakah kita unggul dua2nya?

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda