Blogger Template by Blogcrowds

Kerelawanan dan kepedulian terhadap sesama adalah konsep hidup..

Ketika pangeran memerintah mendirikan tenda, satu orang mengikat tali, satu membuat pancang, yang satu menjahit kain, satu mengaitkan, satu memotong, satu menggunakan jarum. Meskipun dilihat dari luar seluruh bentuk ini terlihat berbeda dan berlainan, dari sudut pandang makna hakikat mereka semua mengerjakan satu hal.

Keadaan dunia ini seperti itu, bila engkau memikirkannya. Setiap orang, pendosa dan orang suci, yang taat dan ingkar; setan dan malaikat, semuanya sama : melakukan penghambaan kepada tuhan. Sebagai contoh, raja berhasrat menguji budaknya untuk memisahkan yang taat dari yang tidak taat, yang layak dipercaya dari yang tidak, yang beriman dari penghianat. Tentu mesti ada yang menjadi ”pembela si jahat,”seorang penghasut, agar raja bisa menetapkan, setiap budak. Bagaimana raja menetapkan golongan budak-budaknya ? si penghasut budak provokator; bertindak sebagai budak raja, dan melakukan apa-apa yang raja perintahkan. Angin dikirim untuk membedakan yang ajeg dan tidak, untuk mengeluarkan ngengat dari pepohonan di taman. Ngengat akan pergi, sedangkan burung elang akan bertahan.

Raja suatu saat memerintahkan budak perempuannya untuk berhias secantik mungkin. Setelah itu, dia disuruh keluar dan memperlihatkan diri di hadapan budak laki-laki. Hal ini dilakukan untuk mengetahui siapa diantara para budak yang layak dipercaya, dan siapa yang menjadi penghianat. Meskipun perilaku budak perempuan itu jika dilihat dari luar dikategorikan telah menyimpang dari nilai-nilai kebaikan, tapi pada hakikatnya, semua yang diperbuat oleh budak itu adalah penghambaan terhadap raja.

Semua ”budak” kemudian, baik dan buruk, melihat diri mereka di dalam dunia ini, melakukan penghambaan dan ketaatan kepada tuhan, penghambaan tersebut tidak bisa dibuktikan dengan bukti logis atau kesesuaian dengan adat yang berlaku, melainkan dengan persaksian ”tanpa hijab”. Karena semuanya, baik dan jahat, adalah budak tuhan dan tentu taat pada-nya. Tiada satu pun yang tidak memujanya. Bagi orang seperti itu, dunia ini adalah ”kebangkitan kembali”, karena ”kebangkitan adalah untuk melayani tuhan dan tidak melakukan apapun kecuali melayani-nya.

Dengan demikian dari cerita tersebut dapat dipahami bahwa orang yang hidup sebagai pelayan tuhan bukanlah orang yang semata-mata taat melakukan ritual agama kalau ritual ibadah agama hanya dipahami sebagai konsep pemujaan dan penghambaan, karena yang jahat pun tanpa ibadah sebenarnya juga dalam proses pemujaan dan penghambaan kepada tuhannya.

Tuhan itu maha agung dan maha kuasa walaupun tak seorang pun memujanya, artinya ritual agama sebenarnya tidak tuhan butuh tapi manusialah sendiri yang butuh untuk itu.

Suatu hari sang raja mengadakan pesta makan dan mengundang semua rakyatnya, untuk kebutuhan tersebut sang raja tentu membutuhkan banyak pelayan karena raja sendiri tidak bisa turun melayani semua, dari tamu-tamu yang hadir berinisiatif untuk melayani semua tamu-tamu lain yang datang sampai selesainya pesta tersebut, orang inilah yang disebut sebagai pelayan sang raja.

Orang yang hidup melayani tuhan adalah orang yang mau memberikan sumbangsih pada sesama terutama yang membutuhkan pertolongan, dan kata kuncinya adalah kerelawanan dan kepedulian.

Bukankah semua agama pada prinsipnya mengajarkan tentang pemberian, islam dengan perintah ”beriman dan beramal saleh”, kristen dengan menyebarkan kasih sayang di kerajaan tuhan, Budha dengan penyembahan kuil tuhan (manusia adalah kuil tuhan), dst.

Menjadi pelayan tuhan adalah melayani hamba-hambanya yang lemah, karena tuhan sendiri telah hidup untuk melayani semuanya, apapun itu, menjadi rahmatanlilalamin, rahmat bagi alam semesta atau rahmat bagi kerajaan tuhan.

2 Comments:

  1. Mampir Ngombe said...
    Karena sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi sesama....

    Sobat...link sudah dipasang dg anchor text "sosial,seni,budaya,dan bisnis....thanks ya...
    tiyo avianto said...
    wah mantab nih artikelnya,...top

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda