Sembako pun "meledak" pascaledakan bom di Hotel J.W. Marriott dan Ritz-Carlton (17/7) di Jakarta ?!
Itulah yang diantisipasi Menteri Keuangan dan Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian, Sri Mulyani Indrawati, dengan melakukan rapat koordinasi dengan jajaran menteri ekonomi, selang beberapa jam setelah bom meledak.
Setelah rapat koordinasi itu, Pj. Menko Perekonomian itu menegaskan bahwa pemerintah dalam masa tanggap darurat untuk menjaga penuh perekonomian dalam negeri dengan cara terus melakukan komunikasi secara intensif dengan seluruh asosiasi pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri.
Menjaga kestabilan perekonomian dalam negeri tidak hanya melalui upaya mempertahankan daya tarik investasi Indonesia kepada pihak asing dan domestik dengan tetap memberikan rasa aman dan kepastian hukum, tetapi juga membuat masyarakat dalam negeri sendiri akan merasa aman dari kebutuhan pangan atau sembako.
Dalam konteks itu, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) diminta melakukan hal yang sama ke semua mitra kerjanya. Tentu saja, hal itu dilakukan untuk menjaga ekonomi Indonesia agar tidak mengalami dampak negatif ledakan bom, khususnya bagi masyarakat awam yang hanya mengharapkan dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan yang layak bagi keluarganya.
Beberapa warga di Jawa Timur sempat mencibir dengan adanya kestabilan harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) menjelang hingga pascapelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 2009. Mereka menganggap stabilnya harga sembako merupakan strategi bagi calon presiden incumbent untuk merayu rakyat.
Namun, kestabilan harga sembako, pascapilpres maupun pascaledakan bom, masih tak tergoyahkan. Bahkan, nyaris tak terdengar adanya keluhan ibu-ibu rumah tangga atas kenaikan harga sembako. Para pedagang di tingkat pengecer belum ada tanda-tanda menaikkan harga-harga kebutuhan pokok itu.
Beberapa daerah menyebutkan bahwa sembako tidak lagi harus berjumlah sembilan kategori, karena sayur, bawang putih, dan cabai masuk kategori kebutuhan pokok kendati Kepmen 115/mpp/kep/2/1998 menyebut sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan margarin, daging (sapi dan ayam), telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beriodium.
Hasil pantauan di beberapa pasar tradisional dalam beberapa hari terakhir selalu menunjukkan ketersediaan barang yang dapat mencukupi konsumen sehingga harga pun menjadi stabil.
Hanya ada beberapa jenis mata dagangan, seperti sayur, cabai, dan telur mengalami sedikit perubahan harga, akibat kurang pasokan dari sentra produksi yang mengalami kesulitan transportasi atau gangguan cuaca.
Karena sembako merupakan komoditas yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai bahan dasar dalam kehidupan rakyat, maka pemerintah harus bertanggung jawab langsung untuk menjaga ketersediaan stok barang dan harganya tidak melambung mengikuti kemauan pedagang.
Pemerintah harus siap turun tangan dalam kondisi apa pun guna menjaga kestabilan harga, apalagi rakyat berharap kestabilan harga bahan kebutuhan pokok beberapa hari terakhir ini tidak hanya sekadar menghibur diri dan hanya untuk kebahagiaan sesaat, tetapi akan tetap berlanjut.
Lanjutkan kestabilan ekonomi !
Lanjutkan kestabilan harga sembako !
Lanjutkan kesungguhan menyejahterakan rakyat !
dan.............., Lanjutkan penderitaan rakyat ...!
0 Comments:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda