Muhammad diutus Allah tidak untuk menghakimi hati seseorang
Diposting oleh Unknown di Rabu, Oktober 28, 2009Landasan dalam Qur’an:
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal shaleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 2 : 62)
Riwayat Asbabun nuzul ayat Qur’an tersebut sbb:
” ada seorang sahabat nabi Muhammad (fulan) bertanya kepada nabi, “Bagaimana nasib sahabatnya yang beragama yahudi, nasrani, shabiin kelak di hari pembalasan? Nabi pada awal menjawab, “mereka semua tidak akan selamat.” Mendengar sabda nabi itu si fulan bermuram durja mukanya. Kemudian turunlah ayat (QS. 2: 62) tersebut tu mengingatkan kepada nabi Muhammad bahwa hanya Allah-lah yg berhak mengklaim keselamatan seseorang di hari pembalasan kelak. selanjutnya kala menerima ayat itu Muhammad segera sadar dan meralat sabdanya kepada fulan dengan membacakan ayat itu. Maka, sahabat tersebut langsung berwajah cerah dan berbahagia.
dalam hadist ini:
“Dari Miqdad bin ‘Amr ; ia pernah bertanya kepada Nabi : Bagaimana jika ia berperang dengan kaum kafir, lalu berkelahi dengan seorang diantaranya hingga tangannya terputus dan dalam satu kesempatan sang musuh berhasil dijatuhkan lalu saat akan dibunuhnya dia berseru “Aslamtu lillah” – aku Islam kepada Allah – namun masih dibunuhnya, apa jawab Nabi ?
- Jangan kau bunuh dia, jika kau bunuh dia maka sesungguhnya dia sudah berada dalam kedudukanmu sebelum engkau membunuhnya, yaitu seorang Muslim, sedangkan kamu berada dalam posisinya sebelum dia mengucapkan kalimat itu (yaitu kafir).; lalu dijawab oleh Miqdad bahwa pernyataan orang itu hanya untuk menghindari pembunuhan saja, jawab Nabi lagi, bahwa dirinya diutus Allah tidak untuk menghakimi hati seseorang.”
dari dua landasan Qur’an dan Hadist di atas Islam mengajarkan dengan pasti bahwa:
1. Muhammad diutus Allah tidak untuk menghakimi hati seseorang..
2. Keselamatan seseorang di akherat kelak adalah mutlak hak Allah semata.
3. Islam melarang mengkafirkan secara sembarangan seseorang.
4. Orang mukmin, yahudi, nasrani, shabiin, majusi dll sebagai seorang manusia mempunyai derajat yg sama di mata Tuhan..
(wallahu a’lam bishowab…)
4 Comments:
-
- Anonim said...
28 Oktober 2009 pukul 17.52Belajar dari hal ini ada slogan bagi dai: nahnu duat laa qudhat, kami dai bukan hakim- ×÷·´¯`·.·•[ peace ]•·.·´¯`·÷× said...
29 Oktober 2009 pukul 21.18o0o gitu tow....mantab bozz membuka pintu hati ini utk lebih intropeksi diri dan bersabar.Nice info.- Sohra Rusdi said...
2 November 2009 pukul 06.44Allahu Akbar postingan yang sangat menggugah- blackberry application said...
12 November 2009 pukul 04.29syarat dengan nilai-nilai kehidupan yang patut diteladani, sip, support
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda