Blogger Template by Blogcrowds

Terbukti kampanye hanya buat janji janji kosong..
negeri ini semakin tidak punya harga diri.setelah tercatat sebagai negeri yang menjadikan warganya budak buat negara asing, belum tuntas......lalu isu penjualan pulau mulai beredar

sesuatu yang sangat tidak dimengerti, kenapa sih para penguasa negri ini begitu munafik
apakah mereka tidak mengerti betapa beratnya perjuangan untuk menjadikan negri ini...???
mereka tidak mengetahui nasib mantan pejuangnya,,, beberapa pejuang veteran malah jadi loper koran, tukang sapu bahkan gelandangan....dan sementara mereka berkuasa... katanya mereka jendral mantan prajurit, mantan pejuang....cinta negeri...

EEEE...ternyata pemimpin negri ini setelah merdeka dikuasai oleh para mantan tentara pejuang yang notabone...adalah mantan tentara KNIL dan PETA.....kedua kesatuan tersebut awalnya ada;ah prajurit para penjajah....yah mereka dulunya penjilat dan penghianat bangsa yang berkedok pejuang.....

dan...masih segar dalam ingatan kita , sewaktu pemilu dan pilpres.....janji mereka indonesia banget.....merakyat bangets....eeee.....baru aja kita mendengar dan meliht....

dilecehkan ....... dibeli.........
pokoknya dah diatur ama bangsa lain aja deh ....dan barusan merayakan kemerdekaan.....
APA BETUL SIH UDAH MERDEKA NIH NEGERI......
/..........TAU DEH...... EMANG BULLSHIT....



Tiga pulau di Kepulauan Mentawai ditawarkan dengan harga antara 1,6 sampai 8 juta dollar.

Terungkapnya penjualan sejumlah pulau di Indonesia memancing reaksi keras sejumlah pihak. Anggota Komisi Pertahanan Negara, Tjahjo Kumolo, meminta penjualan pulau tersebut harus segera dibatalkan.

"Apapun alasannya, tidak boleh ada sejengkal pun tanah di republik ini yang diperjualbelikan," tegas Tjahjo dalam pesan yang ditrima, Rabu 26 Agustus 2009.

Dalam situs privateislandsonline.com yang melayani jual beli pulau-pulau di berbagai belahan dunia, tercantum nama tiga pulau Indonesia yang terdaftar akan dijual, yaitu Pulau Macaroni, Pulau Siloinak, dan Pulau Kandui. Ketiganya terdata di bawah judul 'Islands for Sale in Indonesia'. Ketiga pulau tersebut masuk dalam gugusan Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.

Pulau Macaroni seluas 15 hektar ditawarkan dengan harga 4 juta Dollar AS, Pulau Siloinak seluas 24 hektar ditawarkan dengan harga 1,6 juta Dollar AS, dan Pulau Kandui seluas 26 hektar ditawarkan dengan harga 8 juta Dollar AS.

Ketiga pulau tersebut dipromosikan sebagai destinasi surfing (selancar) terkenal karena ombaknya yang terbaik di dunia. Keindahan ketiga pulau itu juga disebut sebagai kombinasi terbaik bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan bisnis sekaligus menikmati gaya hidup dalam satu waktu.

Gubernur Sumatera Barat, Gamawan Fauzi, sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin penjualan pulau-pulau tersebut. "Bagaimana bisa dijual? Saya saja tidak pernah mengizinkan," ujar Gamawan. Ia menjelaskan lebih lanjut, tidak benar terdapat penjualan tiga pulau di gugusan Mentawai.

Menurut informasi yang ia peroleh dari Pemerintah Kabupaten Mentawai, pengelola Pulau Macaroni dan Kandui hanya menjual tempat peristirahatan yang ada di pulau tersebut, bukan menjual pulaunya. Ketika dilihat lebih rinci, penawaran di privateislandsonline.com memang secara spesifik menyebutkan penjualan Macaroni's Island Resort dan Kandui Island Resort.

Bagaimanapun, Gamawan mengakui bahwa Pulau Siloinak memang dalam tahap ditawarkan. "Tapi tentu tidak semudah itu, karena banyak aturan yang harus dilalui," tuturnya buru-buru menambahkan. Ia kembali menegaskan, secara hukum dirinya tidak pernah mengizinkan penjualan pulau karena hal tersebut bertentangan dengan Undang Undang.

"Kalau benar ada iklan penjualan pulau Indonesia, maka Komisi I akan menentangnya dan meminta penjualan tersebut dibatalkan," kata Tjahjo yang juga merupakan Ketua Fraksi PDIP. Tjahjo menekankan, siapapun pihak yang telah membuat iklan penjualan pulau-pulau tersebut, akan mengalami tentangan keras dari DPR. Tjahjo menegaskan, apapun bentuk iklan tersebut, wilayah kesatuan Republik Indonesia jelas tidak untuk diperjualbelikan kepada pihak asing.

Situs privateislandsonline.com sendiri menyebut Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri dari lebih dari 18.000 pulau. Disebutkan pula bahwa Indonesia menyediakan pulau-pulau untuk disewakan. "Sangat sedikit properti di Asia yang tersedia bagi pihak asing, tapi tempat seperti Indonesia menyediakan penyewaan tanah," demikian tulis situs tersebut.

Kementerian Sekretaris Negara belum mendapatkan informasi yang valid mengenai kasus itu.

Menteri Sekretaris Negara, Hatta Radjasa, mengatakan jika terbukti ada penjualan tiga pulau dari wilayah Indonesia, maka itu masuk pelanggaran hukum berkategori berat.

“Kalau memang benar, itu adalah pelanggaran serius,” kata Hatta di kantor Kementerian Sekretaris Negara, Kamis 27 Agustus 2009.

Akan tetapi, Hatta mengatakan Kementerian Sekretaris Negara belum mendapatkan informasi yang valid mengenai kasus penjualan tiga pulau itu.

Menurut Hatta sebenarnya sulit dipercaya terhadap berlangsungnya praktek-praktek penjualan pulau. “Tidak mungkin. Karena itu adalah wilayah Indonesia. Mana mungkin itu dijual,” katanya.

Hatta menambahkan kalaupun pulau itu disewakan, sebenarnya ada ketentuan yang berlaku untuk mengatur aturan main persewaan pulau. Dia menyontohkan Pulau Seribu, di sana banyak investor yang mengelolanya. “Kalau dijual itu tidak mungkin karena itu wialyah Indonesia.”

Ditanya apakah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengetahui informasi itu, Hatta mengatakan tidak tahu karena dia belum menghadap Presiden SBY.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda