Blogger Template by Blogcrowds

pembodohan selalu saja terjadi,berdasarkan sebuah kutipan.....yang mana saya lupa...tapi kalo tau mohon ditambahkan....... salah satu tanda kiamat adalah hilangnya sebuah ilmu atau hilangnya sebuah pengetahuan.
kiamat berarti kehancuran......nah tanda tanda kehancuran ini mulai terlihat dengan meraknya pembodohan,...... bukanya asal kutip pembodohan telah terjadi di sekitar kita tanpa kita sadari.....tanpa berlama lama berikut contoh pembodohan yang kita lihat dan kita nikmati sehari hari... :
- salah satunya adalah penurunan harga BBM....mengapa..?berdasarkan penelitian....turunya harga bbm sebenarnya bukan menguntungkan sebab dikarenakan kualitas dari bbm tersebut sangat lah rendah dari bbm yang kita kosumsi sebelumnya...
- yang berikut...adanya iklan sekolah gratis sampai smp.....walaupun kenyataan nya benar ..sebenarnya hanyalah sebuah hiburan....berikut petikan isi iklanya.....biar pintar sekolah....kan udah gratis sampe smp.....gitu lho kira kira bunyinya....
.....nah pada kenyataanya seorang sarjana susah untuk mencari lapangan kerja,disamping biaya kuliah yang trus naik.....mana mungkin sarjana aja susah cari kerja....apalagi yang tamatan smp....sadarkah kita iklan iklan tersebut hanya sebuah hiburan......dan turunya harga bbm apakah menambah baik perekonomian,ternyata menambah cepat rusaknya mesin kendaraaan...
........dua petikan diatas adalah salah satu pembodohan.......kalo kita percaya.....berarti kita telah dibodohi...
nah apa hubunganya dengan kehancuran.......
pada kutipan diatas...menyatakan tanda kiamat adalah hilangnya sebuah ilmu......
bagaimana bisa hilang ilmu tersebut..... jawabnya adalah..... kita telah dipimpin dan diajari oleh orang orang yang bodoh....sehingga kita juga terjadi kebodohan. nah bukankah kebodohan awal kehancuran.........



Suku Kubu atau juga dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatra, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatra Selatan. Mereka mayoritas hidup di propinsi Jambi, dengan perkiraan jumlah populasi sekitar 200.000 orang.

Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, yang m lari ke hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duapuluh. Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo. Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari Pagaruyung, yang mengungsi ke Jambi. Ini diperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan bahasa dan adat dengan suku Minangkabau, seperti sistem matrilineal.

Secara garis besar di Jambi mereka hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu Orang Kubu yang di utara Provinsi Jambi (sekitaran Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatra). Mereka hidup secara nomaden dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun banyak dari mereka sekarang telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.

Kehidupan mereka sangat mengenaskan seiring dengan hilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatra Selatan, dan proses-proses marginalisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan suku bangsa dominan (Orang Melayu) yang ada di Jambi dan Sumatra Selatan

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda