Blogger Template by Blogcrowds

Mantan Presiden RI Megawati Soekarno putri mengkritisi politik seniman Indonesia yang kurang menggali nilai dan khasanah budaya Indonesia sekarang ini.

"Indonesia sekarang ini mulai kering dengan nilai dan khasanah budaya, lain dengan jaman Bung Karno," katanya, Kamis dalam sambutan peluncuran buku "Pesta Obama di Bali" karya sastrawan Dr Nurinwa Ki S Hendrowinoto di Buddha Bar, Jl Teuku Umar No: 1.

Hadir pula dalam peluncuran buku tersebut, guru besar ITB Prof Jacob Sumardjo, Sastrawan Sitor Situmorang dan Jan Farid, selaku pemrakarsa. terlihat pula Sekjen PDIP Pramono Anung dan Taufik Kiemas, suami Megawati.

Mega menceritakan dulu jaman Bung Karno, dia selalu mengajak seluruh pelukis Indonesia untuk tampil, sehingga menghasilkan seniman-seniman kelas dunia.

"Dulu itu Bung Karno sering memanggil pelukis Affandi, S Sujono untuk tampil, demikian juga dengan Pramoedya Anantatoer, WS Rendra," tambahnya.

Namun sekarang ini, kata Megawati lagi, sangat jarang karya sastra Indonesia yang diadopsi ke bahasa Inggris. Sehingga Indonesia tak terlihat di dunia. Justru malah sebaliknya banyak karya sastra yang alih bahasakan ke bahasa Indonesia.

"Oleh karena itu, saya meminta karya sastra, Pesta Obama di Bali ini ditransliterasikan ke dalam bahasa Inggris," terangnya.

Dia mengaku agak terkejut saat diminta untuk memberikan pengantar bedah buku karya Nurinwa Hendrowinoto soal Pesta Obama di Bali tersebut. Namun setelah dijelaskan, dia memahami bagaimana kerja-kerja perempuan dalam kegiatan sosial, termasuk ibunya Obama, Ann Dunham.

"Ibunya Obama, Ann Dunham itu pernah memberikan pelajaran dan mengajar di sebuah desa di Bali. Akhirnya desa itu terus berjalan dan hidup," ungkapnya.

Sementara itu, Jan Farid, selalu penggagas peluncuran buku tersebut menilai gagasan Megawati untuk mengalibahasakan ke dalam bahasa Inggris sebagai bentuk kepedulian dia dalam mengembangkan karya sastra di Indonesia, termasuk mengembangkan budaya pada umumnya.

Dia menambahkan Megawati orang yang sangat concern terhadap urusan kebudayaan. Karena sejak kecil dia sudah dekat dengan para penari Istana. "Makanya Megawati tidak keberatan memberikan pengantar dalam acara bedah buku tersebut," ujarnya.

Jan Farid mengaku terpesona saat membaca novel "Pesta Obama di Bali", ketika ada seorang penari mendapat kekuatan dari realita sebenarnya, yakni jejak langkah Ann Dunham seorang wanita Amerika yang telah melahirkan Presiden Amerika Barack Obama. "Inilah yang menarik," pungkasnya.

1 Comment:

  1. Ivan Kavalera said...
    Saatnya seniman dan budayawan melakukan revolusi kedua di bidang kebudayaan. Banyak asset budaya kita dirampok bangsa lain.

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda