Blogger Template by Blogcrowds

Pekanbaru - Untuk yang kesekian kalinya, kasus perkelahian antara oknum TNI dan Polri kembali terjadi. Kali ini melibatkan oknum anggota Batalyon Infantri 132 Bima Sakti TNI AD dengan oknum anggota Polres Rokan Hulu (Rohul) di Riau.

Perkelahian yang terjadi akhir pekan lalu tersebut diduga akibat salah paham oknum dari dua lembaga negara tersebut. Paling memprihatikan, perkelahian dengan senjata tajam itu berlangsung di salah satu tempat hiburan maksiat.

Informasi yang dihimbun detikcom, perkelahian ini bermula datangnya beberapa orang oknum anggota TNI AD ke lokasi maksiat. Maksud kedatangan mereka adalah untuk mencari salah satu oknum anggota polisi.

Kebetulan di tempat hiburan malam itu ada 5 oknum Polri yang sedang pesta mabuk-mabukan da tentu saja bersama wanita penghibur. Kepada mereka oknum TNI menanyakan keberadaan orang yang dicarinya. Rupanya ada jawaban yang membuat ketersinggungan hingga akhirnya terjadi perang mulut di antara mereka.

Tidak jelas siapa yang memulai, akhirnya terjadi perkelahian. Dua anggota polisi mengalami luka akibat sabetan sangkur.

Kapolres Rohul, AKBP Hersadwi yang dikonfirmasi detikcom membenarkan adanya perkelahian itu. "Kasus perkelahian sudah kita selesaikan secara interen. Dan dua anggota kita yang terluka, sekarang sudah sehat," ujar di di Mapolres Rohul, Senin (27/07/2009),

Atas terjadinya kasus yang memalukan ini, pihak Polres Rohul telah menjatuhkan sanksi tegas kepada anggotanya yang terlibat perkelahian dan karena berada di lokasi hiburan maksiat. Mereka saat ini tengah menjadi tahanan pihak provost.

"Perkelahian ini hanya kesalahpahaman saja sesama mereka. Artinya ini masalah pribadi saja," tandas Hersadwi.

(cha/lh)

emang payah kalo kaga makan sekolahan.....

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda