Blogger Template by Blogcrowds

VIVAnews - Center For Electoral Reform (Cetro) menilai porsi iklan dalam pelaksanaan debat calon presiden dan wakil presiden sebaiknya dikurangi.

"Sejak awal KPU (Komisi Pemilihan Umum) sudah membangun kesepakatan, harusnya iklan dikurangi," kata Direktur Eksekutif Cetro Hadar Navis Gumay usai usai mengikuti acara debat capres di Studio Metro TV, Jakarta, Kamis 25 Juni 2009.

Menurut dia, iklan sebaiknya ditayangkan di awal dan akhir penyelenggaraan debat. Upaya ini diharapkan dapat memberikan waktu bagi masing-masing kandidat yang lebih panjang.

Selain itu, dia melanjutkan, ekskalasi perdebatan yang terbangun bisa kontraproduktif bila harus diselingi dengan iklan.

Namun, anggota KPU I Gusti Putu Artha mengaku bahwa KPU harus realistis dengan adanya porsi iklan tersebut. Hal itu terutama dikaitkan dengan anggaran KPU yang terbatas.

"Kalau pelaksanaannya lebih efisien, sisa anggaran bisa dikembalikan ke kas negara," ujar dia.

Dia menjelaskan, penayangan iklan di sela acara debat tidak mengganggu substansi perdebatan.

"Karena konsesi dengan pemilik stasiun televisi penyelenggara adalah 30 menit commercial break dan 90 menit untuk content," ujarnya. "Bagi KPU, itu sudah cukup".

benar juga sih kayanya iklan mesti harus dikurangi,sebab masyarakat pada nerti kok mana yang gombal dan yang enggak....
masa sih seorang pemimpin ngomong ..lanjutkan apa tidaaaak.....kayanya itu bukan sebuah pertanyaan deh.......sebagai pemimpin ya emang mesti dilanjutin dong...kan emang kewajiban.....dan pertanyaan itu nggak butuh jawaban deh....

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda