Blogger Template by Blogcrowds


Jakarta - Prita Mulyasari mesti membayar denda Rp 261 juta ke RS Omni Internasional Alam Sutera. Dia kalah di perkara pidata. Tapi Prita tidak perlu khawatir. Bila di kasus pidana bebas, dia bisa mengabaikan putusan perdata itu.

"Kalau kemudian pidana bebas, dia bisa tidak menggubris vonis perdata itu," kata pengamat hukum UGM, Eddy OS Hiariej saat dihubungi melalui telepon, Jumat (5/6/2009).

Eddy berdasar pada pijakan aturan kitab undang-undang hukum (KUH)perdata. "Dalam KUH perdata dikatakan, untuk pencemaran nama baik harus ada pidananya dulu," tambah Eddy.

Dia menjelaskan, persoalan Prita ini, gugatan perdata dilakukan berkaitan dengan pencemaran nama baik, seharusnya yang diselesaikan perkara pidananya lebih dahulu, dan kalau pidananya dijatuhi vonis bersalah baru bisa digugat perdata.

"Kalau pemeriksaan kasus perdata yang ada unsur pidananya yang diutamakan pidananya dulu. Dan nanti kalau pidananya bebas, Prita bisa menggugat balik," tutupnya.

(ndr/ken)

emang susah deh jadi rakyat kecil......sabar aja bu.....

1 Comment:

  1. ilmair said...
    hidup itu serangkaian masalah... setiap orang juga pasti punya masalah... yang berbeda-beda tentunya... tapi hidup juga perjuangan dari cobaan dan kritik/teguran Tuhan... salut untuk orang-orang yang sedang berjuang dalam menghadapi masalah hidupnya tanpa lupa mengingat Tuhan... termasuk pada bu pritha juga...

    oya share comment-nya klu berkenan di ilmair ilmair... atau kunjungi jg koboline

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda