Blogger Template by Blogcrowds

Korban diiming-imingi dibelikan telepon selular dan motor.
Oknum anggota Polisi Resor Bengkalis, Riau, dilaporkan ke Divisi Profesi dan Pengamanan Polisi Daerah Riau. Dia diduga telah menyodomi siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama dengan iming-iming akan dibelikan telepon selular dan motor.

Laporan itu disampaikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Bengkalis ke Divisi Propam. Menurut Ketua Pokja Pemantauan Evaluasi dan Pengkajian, Beni Saputra, saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 21 Februari 2009.

"Korban masih duduk di bangku SMP dan pelaku dari bintara yang masih lajang," kata Beni.

Menurut Beni, korban dan pelaku selama ini menjalin hubungan keluarga dengan baik. Malah orang tua korban yang berprofesi sebagai tukang ojek menganggap oknum polisi itu sebagai anak sendiri. Orang tua korban bahkan sudah berulang kali mengizinkan anaknya menginap di asrama polisi.

"Korban dalam melayani nafsu bejat polisi itu dijanjikan dibelikan telepon selular dan sepeda motor baru, korban juga disuruh menjual kepingan cakram porno kepada teman-temannya di sekolah," jelasnya.

Tak tahan atas perlakuan oknum polisi itu, akhirnya bocah itu menceritakan ke salah satu gurunya. Pihak sekolah pun kemudian melaporkan kasus ini ke Komisi Perlindungan Anak dan memberitahukan ke orang tua korban.

Menurut Beni, setelah orang tua korban tahu, oknum polisi itu kemudian mengakui perbuatannya dan meminta upaya damai secara kekeluargaan. Kendati telah ada upaya perdamaian, namun komisi perlindungan anak tetap meminta polisi membawa kasus ini ke jalur hukum.

"Kita tetap akan mendampingi korban sampai jalur hukum sekalipun orang tua korban sudah melakukan upaya perdamaian, kami juga ingin memberikan terapi kepada korban agar dia kembali normal," ujarnya.

Selain itu, Komisi Perlindungan Anak juga meminta kepada pihak sekolah untuk memberikan pengertian kepada siswa lainnya agar tidak mengucilkan korban. Menurut Beni, jika korban dikucilkan, maka dampaknya dia tidak akan mau sekolah lagi. "Teman-teman dan pihak sekolah diharapkan dapat mengerti dengan kondisi korban," jelasnya.

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda