Blogger Template by Blogcrowds

Apabila berbicara baik kepada yang lain, kebaikan akan kembali kepadamu. Kebaikan dan pujian dari yang lain yang engkau katakan, pada hakikatnya adalah untuk dirimu sendiri. Kesejajaran/kesetaraan akan terjadi ketika seseorang menanami taman dan tanaman obat di sekitar rumahnya.

Apabila membiasakan diri berbicara baik kepada orang lain, engkau selalu berada di dalam “surga”. Ketika melakukan kebaikan untuk orang lain engkau akan menjadi temannya, dan kapan pun berpikir tentang engkau, dia akan memikirkan dirimu sebagai teman-dan pikiran seorang teman, terasa mendamaikan sebagaimana bunga di taman. Ketika engkau berbicara buruk kepada orang lain, engkau bisa menjadi buruk dalam pandangannya hingga kapan pun memikirkanmu dia kan membayangkan ular atau kalajengking, atau duri dan tanaman liar berduri.

Sekarang, apabila dapat melihat pada bunga di taman siang dan malam, kenapa engkau mesti mengelana di dalam potongan kayu atau lubang ular ? cintailah setiap orang hingga engkau, selalu berada di dalam bunga-bunga taman. Apabila membenci setiap orang dan membayangkan musuh di mana pun, itu seperti mengembara siang dan malam di dalam potongan kayu keras dan lubang ular.

Orang baik mencintai semua orang sebagai kebaikan, tidak atas nama orang lain tetapi atas namanya sendiri, kalau-kalau bayangan kebencian, kejijikan muncul di dalam pandangan mereka. Karena tidak ada pilihan di dunia ini selain memikirkan orang-orang, orang baik telah berusaha keras untuk memikirkan orang lain sebagai sahabat hingga kebencian tidak merusakkan jalan mereka.

Maka, segala sesuatu yang engkau lakukan dengan hormat kepada orang dan setiap sebutan yang engkau buat tentang mereka, baik atau buruk, semuanya kan kembali kepadamu. Maka tuhan mengatakan, “dia yang berbuat kebenaran, melakukan untuk manfaat jiwanya sendiri; dan dia yang melakukan kejahatan, melakukannya untuk hal yang sama” , dan “siapa pun pernah berbuat kejahatan sebesar semut sekalipun, akan mengalami hal yang sama”.

Baik orang yang tidak baik dan orang yang baik, sama-sama mengangungkan tuhan. Tuhan pernah berfirman bahwa siapa pun mengikuti jalan yang benar, melakukan kepatuhan, dan setia pada hukum ilahi, dia akan mendapatkan kenikmatan, pencahayaan, dan kehidupan agung.

Dia juga berfirman bahwa siapapun yang melakukan hal sebaliknya, akan menemukan kegelapan, ketakutan, dan lubang neraka serta kesengsaraan. Karena baik orang baik dan tidak baik melakukan sesuai dengan itu, dan karena janji tuhan benar-benar muncul, tidak lebih dan tidak kurang, maka keduanya mengagungkan tuhan, satu pihak dengan “bahasa” yang satu dan yang lain dengan bahasa yang lainnya.

Tetapi betapa berbedanya antara pengagung yang satu dengan lainnya ! sebagai contoh, seorang pencuri mencuri dan digantung atas kejahatannya. Dia adalah “pendeta” bagi orang-orang baik-yakni dia “berkata”, “siapa pun yang mencuri akan diselesaikan seperti ini.” Orang lain dihadiahi raja karena keadilan dan keamanahannya. Dia juga adalah “pendeta” bagi orang baik. Ceramahnya pencuri dengan satu ”bahasa” dan orang yang amanah dengan bahasa yang lain. Tetapi lihatlah betapa berbeda antara keduanya !

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda