Blogger Template by Blogcrowds




Partai Demokrat, ‘New Kids on The Block’

Oleh ichwan kalimasada - 26 April 2009 - kompasiana.com

Pimpinan saya di kantor menggelari Partai Demokrat sebagai, ‘New Kids on The Block’, menurutnya, “anak kemarin sore, alias ABG.” Lanjutnya, ” PD tak lebih sebuah kelompok band musick anak muda yang lagi hits saat ini, biasanya hanya seumur jagung, karena sudah muncul lagi lagu hits baru dari kelompok band senior.” jelasnya merinci.

“Wah, menarik juga nih bos,” lalu saya bertanya, bahwa Pileg dilaksanakan pada tanggal 9 April 2009 dan Pilpres akan dilaksanakan 8 Juli 2009, itu kan sudah sama dengan seumur jagung…?. “Iya, dan pada bulan Juli PD tidak lagi hits, karena kelompok band senior seperti PDIP, PAN, PPP dan Golkar, sudah tampil dengan hits baru, dan sebagai pendatang baru mereka tidak akan bertahan lama, grup ‘new kids on the block’ biasanya hanya mempunyai 1, 2 lagu yang laku di pasaran musik…”. jawabnya lugas bak komposer musik di padu dalam analisis politik.

Partai Demokrat didirikan menyusul kekalahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilihan calon wakil presiden dalam Sidang Umum MPR tahun 2001. SBY yang setelah itu ditunjuk menjadi Menko Politik dan Keamanan mengumpulkan beberapa rekannya untuk mendirikan partai baru sebagai kendaraan penopang karir politiknya kelak. Partai ini terbentuk murni di inisiasi oleh SBY pribadi, deklarasi pembentukannya di laksanakan pada tanggal 9 September 2001, penetapan tanggal ini juga berdasarkan tanggal dan bulan kelahiran SBY. Setelah saya menjelaskan ini, pimpinan saya menimpali, “Bukankah ini sama dengan inisiasi di dalam membentuk grup band, tidak mempunyai landasan ideologis yang jelas, karena partai politik harus di bangun dari momentum histori heroik perjalanan sebuah bangsa agar dia tetap mengakar sebagai intitusi politik dan perjuangan rakyat.” weleh..welwh….boleh juga nih..pandangan bos saya, yang selama ini gak pernah ngomong soal politik.

Lalu dia menambahkan, “coba kau tengok logo Partai demokrat (Bintang segitiga merah putih dengan latar bendera biru dan ungu), apa yang kau tangkap maknanya dari logo itu, kalau segi 5 itu namanya Bintang, mana ada bintang segi tiga, warnanya lagi seperti lagu balonku ada lima tapi kalau dinyayikan cuma 4 warna, merah, putih, biru dan ungu.” ketusnya meyakinkan saya, “Belum lagi dipenuhi oleh Anas, Alfian, dan Ruhut sitompul, si para kutu loncat opurtunis, masuk PD karena motivasi SBY lagi memegang kekuasaan.” Disambungnya lagi, “Anas kan..meninggalkan banyak masalah di heboh KPU dulu, Alfian pendiri PDK, dan Ruhut waktu di Golkar jadi pahlawan, sekarang Ruhut malah menjadi vokalis menghantam Golkar.” tukasnya sedikit bersungut-sungut. Jadi integritas apa yang kita butuhkan dari politisi seperti ini, “makanya aku sebut Partai Demokrat itu ‘New Kids on The Block’,” visi dan misi partai tidak dilandasi ideologi yang jelas, jika SBY kalah di Pilpres nanti, maka PD akan bubar dengan sendirinya, karena orang-orangnya masih ABG menjelang pemilu 2014 mereka akan pindah partai lagi.” menjelaskan sambil menutup pembicaraan. (mohon maaf dengan pandangan yang mungkin subjektif ini).

Sebagai perbandingan, Golkar dibentuk pada tahun 1964 yang dipelopori oleh 7 fusi gerakan keormasan yang membentuk sekber hasil koalisi tentara dan sipil, visi dan misi utamanya adalah gerakan politik di dalam menumbangkan gerakan provokasi PKI.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) didirikan 5 Januari 1973, adalah Fusi dari partai yang berlandaskan ideologi Islam dengan logo gambar Ka’bah, dari Partai NU, PSII, Perti dan Parmusi. Fusi ini terjadi karena kebijakan Orba Partai secara nasional cuma ada 3 partai dengan azas yang sama Pancasila. jadi inisiasinya adalah Soeharto.

PDIP terbentuk pada 14 februari 1999 dengan inisiator Megawati Soekarnoputri. PDIP ini adalah hasil evolusi dari partai PDI yang juga didirikan pada 10 Januari 1973 adalah hasil Fusi Parkindo, Partai Katolik, Partai IPKI, PNI, Partai dan Murba. Fusi ini terbentuk juga diinisiasi oleh kebijakan Orba hanya tri partai, agar partai yang berideologi nasionalis ini sama seperti Golkar dan PPP menggunkan azas tunggal Pancasila.

Ke tiga partai ini menjadi perbandingan karena mempunyai histori dan momentum perjuangan serta landasan ideologi yang jelas dan mengakar sampai saat ini. Ke tiga partai ini pula yang banyak menyedot perhatian media massa pada pemilu kali ini, ini bukan berarti partai lain seperti PKS, PKB, dan PAN, tidak mengakar di masyarakat namun ke 3 partai ini juga hasil fragmentasi politik dari ketiga partai besar sebelumnya. Sedangkan partai lainnya sejarah terbentuknya hampir mirip dengan histori Partai Demokrat.

Pasca keputusan Golkar tidak akan berkoalisi dengan PD, PD dengan lagak bijak dengan jubirnya Anas Urbaningrum menyesali keputusan Golkar tersebut dan mereka menyebut Golkar melakukan tindakan sepihak. Kejadian lain, pasca pencapresan JK hasil keputusan Rapimnasus, PD malah kaget dan menganggap itu keputusan emosional dan tidak rasional. PD menghargai keputusan itu, tapi Ahmad Mubarok malah melecehkan JK ‘lebih cepat lebih keliru’ tentu ini sudah merupakan bentuk kesengajaan pelecehan karena sebelumnya dia juga berucap, “dalam Pileg Golkar hanya akan memperoleh suara 2,5 %. Kalau JK berapalogi Golkar harus punya Capres dengan motivasi membela harga diri Golkar, tentu anda bisa memahami sebagai dampak pelecehan PD itu dan melukai semua personil DPP Golkar yang selama ini Golkar merupakan jembatan SBY di parlemen untuk memuluskan kebijakannya plus implementasinya di lapangan, seperti Abu Rizal Bakri yang mengomandoi gerakan penanggulangan kemiskinan dengan nama baru PNPM Mandiri. Dan tentu sejumlah keberhasilan aksi perdamaian JK di Aceh, Poso, dan Ambon. kalau saja anda di pihak pendukung Golkar atau coba berempaty, maka anda akan merasakan pedihnya pelecehan politik PD di dalam melakukan manuver pembunuhan karakter Golkar.

Kejadian lain yang juga menggelikan, PD memberikan pernyataan salut atas keberanian Golkar memutuskan JK sebagai Capres, mereka akan bersaing secara sehat tapi masih menawari Golkar untuk koalisi di parlemen pasca Pileg 2009. Kegelian ini semakin diperjelas oleh SBY bak pahlawan, bahwa mereka tidak akan mengambil kader Golkar sebagai Cawapres karena akan menimbulkan konflik di dalam internal Golkar, yang dibumbui kalimat karena Golkar adalah potensi nasional. kalau anda mencoba menyimak apa yang tersirat dari beberapa kejadian pendapat Partai Demokrat di atas, hal itu semakin menegaskan kecilnya Golkar di mata mereka, walaupun mungkin pendapat SBY itu tidak disengaja. Seperti Golkar adalah partai baru yang tidak bisa mengatasi konflik internal mereka.
Partai Demokrat, ‘New Kids on The Block’

Oleh ichwan kalimasada - 26 April 2009 - kompasiana.com

Pimpinan saya di kantor menggelari Partai Demokrat sebagai, ‘New Kids on The Block’, menurutnya, “anak kemarin sore, alias ABG.” Lanjutnya, ” PD tak lebih sebuah kelompok band musick anak muda yang lagi hits saat ini, biasanya hanya seumur jagung, karena sudah muncul lagi lagu hits baru dari kelompok band senior.” jelasnya merinci.

“Wah, menarik juga nih bos,” lalu saya bertanya, bahwa Pileg dilaksanakan pada tanggal 9 April 2009 dan Pilpres akan dilaksanakan 8 Juli 2009, itu kan sudah sama dengan seumur jagung…?. “Iya, dan pada bulan Juli PD tidak lagi hits, karena kelompok band senior seperti PDIP, PAN, PPP dan Golkar, sudah tampil dengan hits baru, dan sebagai pendatang baru mereka tidak akan bertahan lama, grup ‘new kids on the block’ biasanya hanya mempunyai 1, 2 lagu yang laku di pasaran musik…”. jawabnya lugas bak komposer musik di padu dalam analisis politik.

Partai Demokrat didirikan menyusul kekalahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilihan calon wakil presiden dalam Sidang Umum MPR tahun 2001. SBY yang setelah itu ditunjuk menjadi Menko Politik dan Keamanan mengumpulkan beberapa rekannya untuk mendirikan partai baru sebagai kendaraan penopang karir politiknya kelak. Partai ini terbentuk murni di inisiasi oleh SBY pribadi, deklarasi pembentukannya di laksanakan pada tanggal 9 September 2001, penetapan tanggal ini juga berdasarkan tanggal dan bulan kelahiran SBY. Setelah saya menjelaskan ini, pimpinan saya menimpali, “Bukankah ini sama dengan inisiasi di dalam membentuk grup band, tidak mempunyai landasan ideologis yang jelas, karena partai politik harus di bangun dari momentum histori heroik perjalanan sebuah bangsa agar dia tetap mengakar sebagai intitusi politik dan perjuangan rakyat.” weleh..welwh….boleh juga nih..pandangan bos saya, yang selama ini gak pernah ngomong soal politik.

Lalu dia menambahkan, “coba kau tengok logo Partai demokrat (Bintang segitiga merah putih dengan latar bendera biru dan ungu), apa yang kau tangkap maknanya dari logo itu, kalau segi 5 itu namanya Bintang, mana ada bintang segi tiga, warnanya lagi seperti lagu balonku ada lima tapi kalau dinyayikan cuma 4 warna, merah, putih, biru dan ungu.” ketusnya meyakinkan saya, “Belum lagi dipenuhi oleh Anas, Alfian, dan Ruhut sitompul, si para kutu loncat opurtunis, masuk PD karena motivasi SBY lagi memegang kekuasaan.” Disambungnya lagi, “Anas kan..meninggalkan banyak masalah di heboh KPU dulu, Alfian pendiri PDK, dan Ruhut waktu di Golkar jadi pahlawan, sekarang Ruhut malah menjadi vokalis menghantam Golkar.” tukasnya sedikit bersungut-sungut. Jadi integritas apa yang kita butuhkan dari politisi seperti ini, “makanya aku sebut Partai Demokrat itu ‘New Kids on The Block’,” visi dan misi partai tidak dilandasi ideologi yang jelas, jika SBY kalah di Pilpres nanti, maka PD akan bubar dengan sendirinya, karena orang-orangnya masih ABG menjelang pemilu 2014 mereka akan pindah partai lagi.” menjelaskan sambil menutup pembicaraan. (mohon maaf dengan pandangan yang mungkin subjektif ini).

Sebagai perbandingan, Golkar dibentuk pada tahun 1964 yang dipelopori oleh 7 fusi gerakan keormasan yang membentuk sekber hasil koalisi tentara dan sipil, visi dan misi utamanya adalah gerakan politik di dalam menumbangkan gerakan provokasi PKI.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) didirikan 5 Januari 1973, adalah Fusi dari partai yang berlandaskan ideologi Islam dengan logo gambar Ka’bah, dari Partai NU, PSII, Perti dan Parmusi. Fusi ini terjadi karena kebijakan Orba Partai secara nasional cuma ada 3 partai dengan azas yang sama Pancasila. jadi inisiasinya adalah Soeharto.

PDIP terbentuk pada 14 februari 1999 dengan inisiator Megawati Soekarnoputri. PDIP ini adalah hasil evolusi dari partai PDI yang juga didirikan pada 10 Januari 1973 adalah hasil Fusi Parkindo, Partai Katolik, Partai IPKI, PNI, Partai dan Murba. Fusi ini terbentuk juga diinisiasi oleh kebijakan Orba hanya tri partai, agar partai yang berideologi nasionalis ini sama seperti Golkar dan PPP menggunkan azas tunggal Pancasila.

Ke tiga partai ini menjadi perbandingan karena mempunyai histori dan momentum perjuangan serta landasan ideologi yang jelas dan mengakar sampai saat ini. Ke tiga partai ini pula yang banyak menyedot perhatian media massa pada pemilu kali ini, ini bukan berarti partai lain seperti PKS, PKB, dan PAN, tidak mengakar di masyarakat namun ke 3 partai ini juga hasil fragmentasi politik dari ketiga partai besar sebelumnya. Sedangkan partai lainnya sejarah terbentuknya hampir mirip dengan histori Partai Demokrat.

Pasca keputusan Golkar tidak akan berkoalisi dengan PD, PD dengan lagak bijak dengan jubirnya Anas Urbaningrum menyesali keputusan Golkar tersebut dan mereka menyebut Golkar melakukan tindakan sepihak. Kejadian lain, pasca pencapresan JK hasil keputusan Rapimnasus, PD malah kaget dan menganggap itu keputusan emosional dan tidak rasional. PD menghargai keputusan itu, tapi Ahmad Mubarok malah melecehkan JK ‘lebih cepat lebih keliru’ tentu ini sudah merupakan bentuk kesengajaan pelecehan karena sebelumnya dia juga berucap, “dalam Pileg Golkar hanya akan memperoleh suara 2,5 %. Kalau JK berapalogi Golkar harus punya Capres dengan motivasi membela harga diri Golkar, tentu anda bisa memahami sebagai dampak pelecehan PD itu dan melukai semua personil DPP Golkar yang selama ini Golkar merupakan jembatan SBY di parlemen untuk memuluskan kebijakannya plus implementasinya di lapangan, seperti Abu Rizal Bakri yang mengomandoi gerakan penanggulangan kemiskinan dengan nama baru PNPM Mandiri. Dan tentu sejumlah keberhasilan aksi perdamaian JK di Aceh, Poso, dan Ambon. kalau saja anda di pihak pendukung Golkar atau coba berempaty, maka anda akan merasakan pedihnya pelecehan politik PD di dalam melakukan manuver pembunuhan karakter Golkar.

Kejadian lain yang juga menggelikan, PD memberikan pernyataan salut atas keberanian Golkar memutuskan JK sebagai Capres, mereka akan bersaing secara sehat tapi masih menawari Golkar untuk koalisi di parlemen pasca Pileg 2009. Kegelian ini semakin diperjelas oleh SBY bak pahlawan, bahwa mereka tidak akan mengambil kader Golkar sebagai Cawapres karena akan menimbulkan konflik di dalam internal Golkar, yang dibumbui kalimat karena Golkar adalah potensi nasional. kalau anda mencoba menyimak apa yang tersirat dari beberapa kejadian pendapat Partai Demokrat di atas, hal itu semakin menegaskan kecilnya Golkar di mata mereka, walaupun mungkin pendapat SBY itu tidak disengaja. Seperti Golkar adalah partai baru yang tidak bisa mengatasi konflik internal mereka.

Nah, dari beberapa ilustrasi kejadian dan pernyataan PD di atas, sangat nampak bahwa PD menganggap Golkar adalah anak kecil dan PD terkesan merajuk kepada Golkar. Kenapa pandangan PD bisa seperti ini, orang yang memahami hakikat akan berkata, karena orang-orang PD itu masih ingusan alias ABG dalam ranah politik. Hal ini terjadi karena kemenangan dalam Pileg ini adalah diluar perkiraan dan perencanaan, hanya seperti mendapat durian runtuh. PD sebenarnya tidak pede dengan kemenangannya, dan merajut saat ditinggal koalisi dengan Golkar.

Pada tahun 2004 Taufiq Kiemas terlibat polemik dengan SBY, TK sampai melontarkan cercaan, bahwa SBY adalah jenderal yang cengeng, mungkin saat ini kita perlu sedikit memaafkan TK bahwa dia tidak sepenuhnya salah dengan polemik itu. Segala runtutan kejadian itu terjadi karena seperti pernyataan pimpinan saya, bahwa Partai Demokrat adalah ‘New Kids on The Block’.


Nah, dari beberapa ilustrasi kejadian dan pernyataan PD di atas, sangat nampak bahwa PD menganggap Golkar adalah anak kecil dan PD terkesan merajuk kepada Golkar. Kenapa pandangan PD bisa seperti ini, orang yang memahami hakikat akan berkata, karena orang-orang PD itu masih ingusan alias ABG dalam ranah politik. Hal ini terjadi karena kemenangan dalam Pileg ini adalah diluar perkiraan dan perencanaan, hanya seperti mendapat durian runtuh. PD sebenarnya tidak pede dengan kemenangannya, dan merajut saat ditinggal koalisi dengan Golkar.

Pada tahun 2004 Taufiq Kiemas terlibat polemik dengan SBY, TK sampai melontarkan cercaan, bahwa SBY adalah jenderal yang cengeng, mungkin saat ini kita perlu sedikit memaafkan TK bahwa dia tidak sepenuhnya salah dengan polemik itu. Segala runtutan kejadian itu terjadi karena seperti pernyataan pimpinan saya, bahwa Partai Demokrat adalah ‘New Kids on The Block’.

nah dari kutipan diatas ..kembali,deh pada kita -kita gimana pemahamanya.....
jangan langsung terprovokasi dong.....gunakal akal dan fikiran,jangan lupa pake hatinurani....he
..........................TERIMAKASIIH.............................

1 Comment:

  1. donkissotes said...
    sepanjang politik ada kata2 'kus'-nya sy anggap mentalnya kyk tikus,,
    aq jd g seneng ma politik okt..

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda